Kunjungan Wisata di Lamongan Naik 270 Persen
Dicabutnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) benar-benar berdampak positif bagi pariwisata Lamongan. Terbukti, catatan terakhir Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan menyebutkan, kunjungan wisatawan ke Lamongan di tahun 2022 mencapai 4.763.350 orang.
Sebanyak ini terhitung dari akumulasi 34 tempat wisata. Sedang di tahun sebelumnya hanya 1.741.188 orang. "Berarti, kalau selama ada pandemi kami sempat terpuruk, sekarang ini jumlah kunjungan wisata naik 270 persen," kata Kepala Disparbud Lamongan, Siti Rubikah, Kamis 19 Januari 2023.
Tidak dipungkiri, kenaikan itu lebih didominasi oleh kunjungan wisata di Wisata Bahari Lamongan (WBL). Serta kunjungan wisatawan dari luar daerah. Adapun untuk wisatawan lokal sasaran kunjungannya di lokasi wisata desa.
Alasannya, karena wisatawan lokal ingin mengetahui hal yang baru dan lokasi wisata desa mudah dijangkau. Apalagi, wisata desa lebih mengandalkan potensi alam. Sehingga, wisatawan tidak perlu keluar uang banyak. Tidak seperti di WBL yang wahana wisatanya kebanyakan modern.
Melihat kondisi itu, tahun ini Disparbud berencana mengembangkan sekaligus mengoptimalkan wisata desa lagi. Setidaknya ada di lima lokasi seperti tahun sebelumnya.
Diketahui, tahun 2021 Disparbud melakukan pendampingan di lima desa wisata. Yakni, Pantai Kutang, Labuhan, Kecamatan Brondong, Pemandian Air Hangat Brumbung di Desa Kranji, Makam Sunan Sendang di Desa Sendangduwur, keduanya di Kecamatan Paciran, Wisata Bulaga di Desa Puncakwangi, Kecamatan Babat dan Taman Airlangga di Desa Patakan Kecamatan Sambeng.
"Tahun ini kami merencanakan dengan jumlah yang sama. Tentu akan diprioritaskan yang berpotensi. Tapi, kami belum menentukan desa mana saja. Sekarang sedang kita identifikasi mana saja yang berpotensi bisa lebih maju dan berkembang," tandas Rubikah.
Jika sudah ditentukan, masih menurut Rubikah, selanjutnya akan diberikan pendampingan. Baik secara kelembagaan, pengelolaan promosi dan sebagainya.
Adapun untuk pengembangan desa wisata itu sendiri, dapat dipengaruhi dari berbagai aspek. Mulai dari potensi desa, pemerintah desa dan masyarakat setempat. Dengan pendampingan yang baik hal tersebut dapat menarik wisatawan.
"Sebagai bentuk komitmen bersama, kita juga akan mengembangkan kebijakan pengelolaan investasi dana desa wisata dari masyarakat. Kita berdayakan masyarakat di sana agar adanya rasa saling memiliki satu sama lain dan saling menjaga. Karena memang desa wisata ini yang harus diuntungkan adalah masyarakat," pungkasnya.