Kunjungan Presiden Sri Lanka, Hasilkan 3 Kesepakatan
Jakarta: Setelah pekan lalu menerima kunjungan kenegaraan Raja Salman dari Arab Saudi, hari ini Rabu (8/3) Presiden Joko Widodo di Istana Negara kembali menerima kunjungan kepala negara, kali ini Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena.
Presiden Sirisena tiba di istana sekitar pukul 10.00 WIB. Kedatangannya disambut para pelajar yang mengibarkan bendera kedua negara sebagai tanda persahabatan. Usai upacara kenegaraan, Presiden Joko Widodo dan Presiden Sirisena langsung memasuki Istana Merdeka.
"Saya senang hari ini dapat menerima kunjungan Presiden Maithripala Sirisena di Jakarta. Kunjungan kenegaraan ini merupakan kunjungan pertama kali Presiden Sirisena ke Indonesia dan kunjungan bersejarah sejak kunjungan terakhir 41 tahun yang lalu," Presiden mengawali pernyataannya.
Presiden Joko Widodo menegaskan persahabatan antara kedua negara yang telah lama terjalin. Hal ini sekaligus menandakan 65 tahun hubungan diplomatik kedua Negara. "Tahun ini menandai 65 tahun hubungan diplomatik antara Sri Lanka dan Indonesia yang tentunya perlu kita rayakan. Bagi Indonesia, Sri Lanka merupakan sahabat dekat dan kita bersama-sama menggagas Konferensi Asia-Afrika dan melahirkan Gerakan Non-Blok," ujar Presiden.
Bagi Presiden Sirisena sendiri, kunjungan ini merupakan kunjungannya yang pertama ke Indonesia. Ia menyampaikan terima kasihnya atas sambutan hangat yang diberikan oleh Indonesia dalam kunjungan pertama dan bersejarahnya ini. Senada dengan Presiden Joko Widodo, Sirisena juga menegaskan persahabatan yang telah dijalin kedua negara sejak lama.
Pertemuan keduanya hari ini berlangsung bersahabat dan produktif. Sejumlah kesepakatan berhasil dicapai oleh kedua negara. Jokowi juga mengatakan dalam pertemuan itu juga dihasilkan tiga kesepakatan yang arahnya diharapkan dapat mempererat hubungan kerja sama Indonesia dengan Sri Lanka.
Tiga kesepakatan itu adalah:
1. MoU di bidang kelautan dan perikanan
2. Komunikasi bersama penanganan IUU Fishing
3. MoU kerja sama di bidang industri tradisional
(frd)
Advertisement