Kunjungan ke Jeddah, Jatim dapat Kontrak Ekspor Rp 16,4 Miliar
Di akhir kunjungan kerja ke Arab Saudi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali membawa oleh-oleh berharga saat bertemu sejumlah pengusaha dalam Program Businenss Grathering and Mini Expo di Jeddah, Selasa 29 November 2022.
Adapun konsep kegiatan tersebut yakni mempertemukan pelaku UKM Jatim dibantu KADIN Jatim dan KJRI di Jeddah untuk bertemu dengan puluhan pengusaha Arab guna mempromosikan produk unggulan.
“Kita memang membidik market Jeddah yang sangat strategis agar produk produk UKM kita khususnya di bidang makanan dan minuman bisa dapat akses market di Arab Saudi,” ungkap Khofifah.
Hasilnya dari kegiatan itu, terjalin kerja sama berupa penandatanganan kontrak ekspor bernilai 1.043.750 dolar Amerika Serikat (AS) atau Rp 16,4 miliar. Angka tersebut dihasilkan dari tujuh kesepakatan perdagangan dalam bidang makanan dan minuman.
Pertama yaitu kontrak pembelian bolu ketan mendut dari UKM Jatim pada distributor di Jeddah sebanyak 200 karton atau senilai 18.750 dolar AS.
Kedua, transaksi pembelian food and beverage asal Jatim untuk dikirim ke Jeddah dengan nilai 200.000 dolar AS. Ketiga yaitu transaksi pembelian food and beverage, kelapa, kacang dan teh hijau dengan nilai kontrak 220.000 dolar AS.
Keempat yaitu transaksi pembelian makanan dari UKM Jatim Aira Food dengan pelak usaha Jeddah dengan nilai 85.000 USD. Kelima, transaksi bisnis antara CV Prosperous Bersama dari Jatim untuk pelaku usaha Jeddah untuk komoditas saus kecap dan saus tomat senilai 250.000 dolar AS.
Keenam yaitu kontrak bisnis antara UKM Namirah Eco Print dengan pelaku usaha Jeddah untuk batik eco print di tahun 2023 hingga 2024 dengan nilai 100.000 dolar AS. Dan terakhir yaitu kontrak bisnis untuk kripik pisang dari UKM Jatim Aira Food ke pelaku usaha Jedda Abdullah Maula Danilah untuk tahun 2023 dengan nilai 170.000 dolar AS.
“Ada pernyataan dari Managing Director IMF bahwa di tahun 2023 ekonomi dunia akan gelap menuju suram. Kita optimis dan tidak ingin hal itu terjadi. Maka upaya membuka market, mendorong ekonomi tumbuh, adalah prioritas yang kami lakukan agar hal itu tidak sampai terjadi,” ujar mantan Menteri Sosial (Mensos) RI itu.
“Dan yang kita sasar untuk bisa tumbuh adalah UKM agar mereka tetap survive memperluas market. Dan yang terpenting karena UKM Jatim berkontribusi 57,81 persen untuk PDRB Jatim,” imbuhnya.
Lebih lanjut dalam kesempatan itu Khofifah memastikan bahwa pelaku usaha yang berinvestasi, kerja sama maupun berdagang dengan Jatim tidak akan merasa kecewa dan dijamin akan menguntungkan. Terutama karena kondisi ekonomi Jatim sangat progresif dan impresif.
Di sisi lain, Konsulat Jenderal RI untuk Jeddah Ekk Hartono menyambut baik kedatangan rombongan Pemprov Jatim yang melakukan penjajakan bisnis dengan Jeddah.
Menurutnya tren perdagangan Indonesia ke Jeddah sejauh ini sangat tinggi. Sehingga ia optimis bahwa kegiatan ini akan mendongkrak ekspor produk Jatim ke Jeddah.
"Dalam kesempatan ini kami mengundang 40 pengusaha lokal setempat untuk melakukan penjajakan peluang kerja sama dengan pelaku usaha Jatim. Insya Allah kegiatan ini akan meningkatkan produk UKM Jatim masuk ke pasar Jeddah dan Arab Saudi," tegasnya.
Pihaknya pun berkomitmen untuk mendukung dan memberikan support demi kelancaran dengan perdagangan antara Jatim dengan Jeddah Arab Saudi. Sebab dengan peningkatan perdagangan tersebut tentu akan meningkatkan ekspor Indonesia ke Arab Saudi.