Kunjungan Emosional Menlu Kerajaan Belanda di Jawa Timur
Menteri Luar Negeri (Menlu) Kerajaan Belanda Stef Blok melakukan kunjungan kerjanya ke Jawa Timur (Jatim), hal itu diharapkan bisa semakin mempererat hubungan antara Jatim dengan Belanda. Dalam kunkernya Menlu Belanda melihat langsung kondisi perekonomian Jatim terkini pasca kejadian teror bom beberapa waktu lalu.
Stef Blok dan rombongan Dubes Belanda untuk Indonesia, Rabu, 4 Juli 2018, Meninjau Gereja dan korban teror bom Gereja Pantekosta di Jalan Arjuna Surabaya, dan berbagai bangunan peninggalan Belanda yang masih terawat dengan baik di Jatim. Di antaranya, Gedung Negara Grahadi, Gedung Balai Kota Surabaya, Gedung Bank Mandiri, Gedung Polwiltabes Surabaya dan Hotel Majapahit.
"Kunjungan Menlu Stef Blok ke Jatim dimaksudkan untuk melihat Waduk Pridjetan dan pondok pesantren di Lamongan. Selain itu, untuk menyampaikan duka cita atas tragedi teror bom beberapa bulan lalu di Surabaya ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini," kata Dubes Belanda untuk Indonesia Rob Swartbol.
Rob mengatakan, kunjungan ini merupakan kunjungan yang emosional bagi Stef Blok, seperti saat berkunjung ke Waduk Prijetan. Waduk ini dulunya, adalah buah karya kakek Menlu Belanda itu.
Waduk Prijetan terletak di Kabupaten Lamongan, tepatnya di Dusun Jatenan Desa Tenggerejo Kecamatan Kedungpring. Pada zaman Kolonial Belanda, rakyat Indonesia dipaksa untuk membuat sebuah waduk yang berukuran kurang lebih 50 hektare yang melewati Dusun Jatenan hingga Dusun Kayen Kecamatan Ngimbang. Waduk Prijetan dibangun pada 1909 oleh Pemerintah Penjajah Belanda dengan tenaga orang Indonesia, tapi waduk ini diresmikan pada 1917.
"Beliau ingin melihat waduk buah karya kakeknya itu,” kata Rob Swartbol.
Stef Blok disambutvoleh Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin didampingi Dir Intelkam, Dir pam obvit, Direskrimsus, dan Kapolrestabes surabaya Kombes Rudi Setiawan dan KA BNPT, juga Sekdaprov Jatim Ahmad Sukardi. (frd)