‘Kumkum’ di PPP Mayangan, Wisatawan Tewas
Seorang warga yang sedang berendam (kumkum) di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo tewas, Jumat sore, 2 Juli 2021. Saat itu, Irfan, 30 tahun, warga Jalan Brantas, Gang Perjuangan, Kelurahan Curahgrinting, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu tewas diduga karena kelelahan.
Informasinya, sore itu Irfan kumkum bersama teman-temannya di PPP Mayangan. Seperti diketahui, setiap pagi dan sore hari kawasan pantai di PPP Mayangan ramai dikunjungi warga yang ingin terapi kesehatan dengan cara berendam.
Setelah sekian lama berendam, Irfan kemudian menepi. Ia kemudian duduk di anak tangga yang biasa digunakan warga untuk naik-turun dari laut ke daratan. Tiba-tiba korban tidak sadarkan diri sehingga ditolong teman-temannya.
“Saat duduk di anak tangga bagian bawah, korban tiba-tiba tiba pingsan. Warga kemudian menolongnya, dibawa ke atas. Ternyata, korban sudah meninggal dunia,” kata Kapolsek Mayangan, Kompol Eko Hari.
Polisi kemudian membawa jasad korban ke kamar mayat, RSUD dr. Mohamad Saleh, Kota Probolinggo yang berjarak sekitar 3 km dari PPP Mayangan, untuk divisum. Sebagian polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tempat korban tenggelam.
“Belum diketahui pasti apa penyebab korban meninggal dunia. Dugaan sementara, korban kelelahan,” kata kapolsek.
Kapolsek mengingatkan, agar warga tidak memaksakan diri untuk berendam di laut. “Kalau kondisi badan tidak sehat, sebaiknya tidak berendam di laut,” katanya.
Selama ini latar belakang warga berendam di laut di kawasan PPP memang beragam. Sebagian mengaku, ingin badannya lebih bugar dan sehat dengan terapi air laut.
“Bahkan ada warga yang sudah sakit keras, berendam di laut dengan bantuan keluarganya. Tujuannya biar penyakitnya sembuh,” ujar Yusuf, seorang warga yang biasa berendam di PPP Mayangan.
Bahkan di akhir pekan, jumlah warga yang kumkum di perairan di PPP Mayangan mencapai ratusan orang. Tidak hanya warga Kota dan Kabupaten Probolinggo, tetapi juga warga dari sejumlah daerah di Jatim, yang sengaja ingin terapi kesehatan.
Advertisement