Hanya Setiap Jumat, Kumandang Azan Diizinkan di Cologne Jerman
Meski menikmati kebebasan dalam memeluk agama, namun identitas tempat ibadah berbeda perlakuannya dengan di Indonesia. Bila di Indonesia, azan bebas berkumandang setiap waktu salat, tapi beda dengan sejumlah negara di luar negeri.
Di Jerman, pada hari tertentu kumandang azan bisa dilaksanakan hanya waktu tertentu. Demikian pula di Prancis, malah dilarang sama sekali untuk menggunakan pengeras suara.
Kini, ada kabar menarik di Jerman. Kumandang Azan akhirnya terdengar lagi di 35 masjid di kota Cologne, Jerman, setiap hari Jumat.
Pemerintah Kota Cologne, Jerman, mengizinkan kumandang seruan salat lima waktu tersebut, setelah melewati aktivitas ibadah di wilayah tersebut selama ini.
"Mengizinkan seruan muazin bagi saya adalah sebuah tanda hormat," kata Wali Kota Cologne, Henriette Reker, dikutip melalui kicauan di Twitter-nya, Kamis 14 Oktober 2021.
Nantinya, azan ini diizinkan berkumandang hingga lima menit pada hari Jumat antara siang dan pukul 3 sore waktu setempat.
Panggilan seruan ksanakan salat akan terdengar beriringan dengan bel katedral Cologne bagi mereka yang tiba di stasiun kereta api utama kota.
Batasan Volume Pengeras Suara
Selain itu, Pemerintah Cologne juga menegaskan bagi masjid yang ingin mengumandangkan azan tetap harus mematuhi batasan volume suara.
"Panggilan untuk melaksanakan salat akan terdengar beriringan dengan bel katedral Cologne bagi mereka yang tiba di stasiun kereta api utama kota," jelas Reker.
Gereja itu sendiri merupakan Gereja Gotik terbesar di Eropa Utara. dekat pula, Cologne juga menjadi rumah bagi masjid terbesar di Jerman, Cologne Central Mosque, yang baru dibuka pada 2018 setelah menjadi sentimen anti-Muslim dari kaum ekstrem kanan di negara itu
"Ini menunjukkan bahwa Keberanian dihargai dan hidup di Koln," tuturnya.
Sebagai informasi, saat ini ada sekitar 4,5 juta muslim tinggal di Jerman. Muslim menjadi kaum minoritas agama terbesar di negara Eropa tersbut.