Kuliner Manisan Legendaris di Kota Malang Sejak 1949
Kota Malang tidak hanya terkenal dengan wisata kampung tematik maupun heritage-nya. Ada juga kuliner legendaris. Salah satunya adalah manisan buah dan sayuran legendaris. Penjualnya ada di Jalan Besar Dempo, Kota Malang.
Kuliner legendaris tersebut sudah ada sejak 1949. Sehari-hari, Hadi Sutejo menjajakan dagangannya mulai pukul 11.00 WIB hingga 16.30 WIB. Pertama kali, Hadi berjualan manisan keliling di Surabaya.
"Saya mulai jualan manisan di Kota Malang sejak tahun 1976. Ini asli buatan tangan saya sendiri, resepnya turun temurun dari peninggalan ayah saya dan nenek moyang," ujar pria usia 89 tahun ini kepada Ngopibareng.id, pada Sabtu 14 Mei 2022.
Hadi mengatakan bahwa ia menjual manisan keliling ini adalah untuk mempertahankan warisan dari keluarganya yang telah lama menggeluti profesi ini.
"Manisan ini bahannya alami semua, gak pakai pengawet sama sekali. Jadi bahannya buah, gula pasir untuk manisan basah dan gula merah untuk manisan kering," katanya.
Proses produksi manisan ini memang membutuhkan waktu sekitar tujuh hingga 15 hari. Namanya marinasi. Agar bisa menciptakan cita rasa murni.
"Kalau manisan kering prosesnya agak lama, sampai 10 hingga 15 hari. Kalau manisan basah hanya seminggu. Saya tiap hari buat, kan prosesnya lama jadi buat stok juga,” ujarnya.
Hadi menjual berbagai macam jenis manisan mulai manisan buah seperti mangga, salak serta manisan sayur seperti sawi. Kuliner manisan legendaris ini sudah diturunkan kepada keempat anaknya yang saat ini berjualan manisan.
"Memang dari orang tua saya dulu berpesan agar manisan buatan kami ini tetap ada dan tidak punah, atau tetap bisa lestari. Resep resepnya juga kami jaga turun temurun. Mudah-mudahan manisan ini akan tetap ada hingga nanti. Saya juga akan berjualan sampai semampu saya," katanya.