Kuliner Angkringan Jakarta, Sajikan Suasana Gaul dan Menu Murah
Sebagian remaja sekarang lebih menyukai angkringan, selain tempatnya gaul, harga menunya murah meriah. Anak santri, pelajar ngekos, mahasiswa yang sedang belajar di kompleks kampus, mahasiswa PKL atau KKN, bahkan karyawan yang tidak senang masak memasak, lebih senang beli di angkringan daripada di warung resto atau kedai yang sedikit mewah di wilayah Jakarta.
Umumnya yang dijual di angkringan itu adalah masakan Jawa sate-satean (usus, telur puyuh, hati, ampela ayam) dan gorengan.
Selain itu ada ikan teri, ayam yang disiwir-siwir dan ada juga telur dadar siwir-siwir atau telur rendang yang sudah dimasak lalu dipotong empat bagian. Biar kelihatan serba murah dan harga yang ditawarkan juga sangat hemat.
Warung angkringan juga menjual aneka minuman mulai dari teh manis, teh asrep atau teh tawar, susu murni, susu jahe telur ayam kampung, termasuk juga jahe merah dan es teh atau kopi.
Gaya lesehan atau kursi panjang menjadi ciri khas, bahkan jika lahan yang ada itu mencukupi untuk lesehan maka modal tikar yang dibawa penjualnya bisa memberikan kenyamanan bagi yang makan di angkringan. Kalau sudah menikmati sensasi masakan angkringan, bisa ngangeni lho.
Nasi Kucing
Angkringan menjadi salah satu alternatif karena cukup beli nasi kucing, salah satu menu populernya ditambah sates-satean, bisa membuat perut yang keroncongan jadi kenyang, itu pun tak sampai menghabiskan Rp10 ribu, termasuk minuman.
Disebut nasi kucing, karena porsi nasinya sedikit, sak-uplik, tapi rasanya gurih, langsung nambah lagi tak cukup satu.
Beberapa angkringan di Jakarta yang dikelola oleh anak muda, namanya sengaja dibuat gaul agak kebarat-baratan untuk menarik pengunjung. Misalnya di kawasan Kebayoran Baru Jakarta Selatan ada angkringan "Ladys' yang dikelola remaja putri.
Pemiliknya, Diana mengatakan, belajar manajemen angkringan dari kakaknya yang mengelola beberapa angkringan di Yogyakarta.
Bisnis Menjanjikan
Mahasiswi pada perguruan tinggi swasta di Jakarta ini memanfaatkan lahan di depan rumahnya untuk buka angkringan kecil-kecilan, dengan modal awal sekitar Rp10 juta.
"Ternyata banyak peminatnya, setiap hari tak kurang dari 50 pengunjung. Puncaknya pada malam minggu, tidak ada tempat yang kosong sampai uyel-uyelan," kata Diana, perempuan kelahiran Solo yang menginjak usia 23 tahun.
Ia membuka angkringan dengan teman kuliahnya, dibantu seorang juru masak spesial angkringan dari Sragen, Jawa Tengah.
Di Jalan Duren Sawit Jakarta Barat juga ada angkringan. Meski sudah beroperasi cukup lama tapi tidak memakai nama. Di tendanya hanya ditulis angkringan, kemudian nama beberapa menu angkringan pada umumnya. "Nggak pakai nama yang penting laku," kata penjaganya seorang pemuda asal Brebes Jawa Tengah.
Lokasi angkringan ini memang ada di pinggir jalan tapi tetap nyaman untuk nongkrong dan makan. Semua menu yang ada di sini harganya sama dan sangat terjangkau. Menunya sama dengan yang dijual di tempat yang lain, sate-satean dan nasi kucing.
Sedangkan minuman khas di sini adalah wedang uwuh dan susu jahe merah. "Kalau menu sama, khas angkringan, yang saya sukai adalah wedang uwuh, 100 persen herbal terbuat dari rempah-rempah, sedang pemanisnya dari gula batu," kata Santo.
Santo biasanya nangkring bersama beberapa orang teman mengikuti pengajian di majelis taklim di kampungnya daerah Kemanggisan. "Saya suka karena murah, sate-satean cuma Rp3 ribu. Kecuali minuman spesial harga beda," katanya.
Di Jalan Kebun Jeruk, Kelapa Dua, ada angkringan NKRI yang dikelola secara profesional, dengan penataan ruang yang apik, pencahayaan sinar lampu yang remangr-emang, membuat pengunjung betah berjam jam.
Beberapa pengelola angkringan, mengatakan untuk membuka usaha angkringan tingkat pemula modal awal yang diperlukan sekitar Rp5 sampai Rp10 jutaan, dengan syarat lahan untuk jualan sudah siap.
Namun, masih ada perhitungan lain yang harus dipikirkan, yaitu tenaga. Biasanya warung ini buka jelang masuk maghrib, di saat matahari mulai tenggelam waktunya bedug magrib berkumandang hingga tengah malam.
"Usaha kuliner seperti angkringan, memang dikenal sebagai usaha yang menjanjikan. Artinya, peluang untuk mendapatkan banyak keuntungan sangat besar, asal ulet," kata pengelola 'Angkringan Ratu' di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat yang biasa dipanggil Bu Riska.