Kuliner Ampel Surabaya, Menu Timur Tengah hingga Madura
Anda sedang berkunjung ke daerah Ampel, Surabaya, jangan dilewatkan mampir di warung Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM), yang menyajikan aneka masakan ala Timur Tengah hingga Madura.
Di kampung Ampel, Anda tinggal menentukan ingin mencicipi masakan masakan apa, nasi kebuli, sate gule kambing, nasi khas madura, gule kacang hijau, roti mariyam, kebab, soto madura, soto lamongan, dawet sampai rujak cingur, ada semua. Harganya pun relatif murah.
Anda bisa mencicipi nasi kebuli ala Timur Tengah dengan lauk krengsengan kambing harganya Rp 30.000. Masakan yang satu ini bukanya pada malam. Lokasinya di pertigaan Jalan KH Mas Mansyur tembusan Jalan Pasar Pabean.
Kuliner lainnya, lokasinya bersebelahan, ada sate gule lamongan dan soto madura. Warung ini selalu dipadati pengunjung. Tidak pernah sepi pengunjung.
Di depan RS Muhammadiyah Jalan KH Mas Mansyur ada warung yang menyajikan gule kacang hijau dan pasangannya roti mariyam. Buka mulai pukul 09.00 WIB.
Makan gule kacang hijau dan roti mariyan di sini harus sabar. Tempatnya terbatas. Sabar antre.
Pengunjung tinggal memilih mau makan sambil duduk di kursi atau lesehan di trotoar belakang gerobak dagangan (rombong), rasanya sama saja, tetap nikmat.
Makan gulai kacang hijau dan roti mariyam di warung Bu Khairiyah tak sampai menguras dompet. Hanya butuh uang Rp 20.000 sudah bisa melahap satu porsi gulai kacang hijau dan roti mariyam.
Warung gule kacang hijau yang satu ini sudah melewati generasi ketiga, tetap disukai dan pengunjungnya semakin ramai. Dari bisik-bisik yang sampai di telinga Ngopibareng.id, pengunjung selalu ramai. Bukan karena penjualnya cantik dan murah senyum, tapi gulainya memang sedap. Kuahnya kental dan dagingnya empuk, cukup aman bagi (maaf) pemakai gigi palsu.
Roti Mariyam di warung Bu Khoiriyah ini banyak yang menyukai untuk oleh-oleh. Sebab itu ia menyediakan yang mentah untuk di goreng sendiri di rumah.
Bagi Anda suka yang pedas pedas, pilihan yang cocok adalah nasi liwet Madura. Selain menyajikan menu khas seperti cumi-cumi, tongkol, babat, paru, dan bakwan udang, ada satu lagi yang tidak boleh ketinggalan, sambalnya.
"Kalau makan nasi madura tidak pakai sambel, sama dengan tidak makan. Tidak terasa apa-apa, sepo," kata penjualnya Bu Hj Mina.
Salah seorang penikmat nasi Madura, Kozim juga menyebut, sambal yang pedas menjadi ciri nasi Madura. Pokoknya serba pedas.
Perempuan asal Madura berusia 57 tahun itu, ikut berjualan nasi Madura sejak masih rema. Ia meneruskan usaha ibunya, sejak ibunya meninggal sekitar 24 tahun lalu. Dulu hanya berjualan nasi, sekarang ditambah dengan kopi pahit dan kopi jahe.
Satu porsi harganya Rp 18.000, dengan lauk babat, paru goreng, cumi-cumi, bali tongkol dan sambil petir.
Selain kuliner dengan aneka masakan, di Ampel juga menjadi pusat oleh-oleh bagi mereka yang baru pulang umrah atau haji. Dari air zam-zam yang legendaris, kurma azwa, kacang arab,semua tersedia dalam eceran maupun paketan.
Untuk souvenir sajadah hijab dan tasbih, dan minyak wangi khas Timur Tengah, semuanya tersedia. "Tak perlu repot-repot belanja ke Arab, semuanya ada di Ampel," kata seorang pedagang.