Kuliah Online Buat Pertumbuhan Ekonomi Kota Malang Minus
Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang mencatat pertumbuhan ekonomi Kota Malang pada 2020 mengalami minus di angka 2,2 persen. Salah satu faktor yang membuat pertumbuhan ekonomi Kota Malang terkoreksi ke dalam adalah karena kebijakan kuliah daring.
Hal ini membuat tingkat konsumsi menurun, karena mahasiswa yang menjadi penggerak utama instrumen tersebut sebagian besar memilih untuk kembali ke daerah asalnya masing-masing.
“Dengan kuliah daring jadi otomatis mahasiswa kembali ke daerah asalnya maka ini akan berdampak kepada tingkat konsumsi,” ujar Analis Pengembangan UMKM Kantor Perwakilan BI Malang, Yon Widiono pada Jumat 16 April 2021.
Tingkat konsumsi yang menurun ujar Widiono menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih rendah. Hal tersebut katanya, bisa dipulihkan jika perkuliahan bisa segera digelar secara tatap muka.
“Jika tatap muka misalnya pertama akan meningkatkan permintaan terhadap barang Alat Tulis Kantor (ATK). Kalau dengan tatap muka permintaan itu akan meningkat. Ini juga akan mengerek UMKM karena aktivitas ekonomi seperti di warung, toko oleh-oleh hingga foto copy akan bergerak,” katanya.
Selain itu, kata Widiono, dengan kembalinya mahasiswa dari luar daerah ke Kota Malang juga akan membangkitkan sektor pariwisata di daerah tersebut maupun sekitarnya.
“Ini juga akan mengatrol pariwisata, karena dari daerah asal kemungkinan mereka mengajak keluarganya. Maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Tapi kalau angka pertumbuhannya berapa ini masih perlu kajian secara matematis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri mengatakan bahwa aktivitas yang dapat mendorong pemulihan ekonomi di Malang Raya yaitu sektor pendidikan dan pariwisata.
“Aktivitas pendidikan memiliki dampak mulitiplier, kalau mahasiswa mulai datang lagi, usaha kos-kosan jalan, warung-warung jalan, perdagangan akan terjadi di Kota Malang,” katanya.
Menurut Kasmuri, sektor pendidikan dan pariwisata menjadi fokus pilihan untuk bisa kembali membangkitkan aktivitas ekonomi di Kota Malang yang sempat melemah akibat pandemi Covid-19.
“Aktivitas pariwisata dan pendidikan jika sudah pulih kembali akan membantu percepatan geliat ekonomi di Malang,” ujarnya.