Kue Mentuk, Nikmatnya Bubur Pincuk Berisi Irisan Daging
Satu lagi jajanan jadul Banyuwangi yang hanya ada di bulan suci Ramadan. Jajanan ini bernama kue mentuk. Jajanan ini mirip bubur. Namun rasanya mentuk memiliki rasa yang lebih gurih. Selain itu, pada bagian tengahnya terdapat irisan daging yang membuat rasanya semakin nikmat.
Kue mentuk ini tergolong jajanan kuno yang sudah sangat jarang ditemukan. Salah satu pembuat kue mentuk adalah Isnaini, 53 tahun, warga Lingkungan Singomayan Barat, Kelurahan Singomayan, Banyuwangi.
“Ini jajanan asli orang using (suku asli Banyuwangi),” jelas Isnaini, Selasa, 12 April 2022.
Seperti kue tradisional masyarakat using lainnya, kue mentuk relatif mudah untuk dibuat. Kue ini berbahan dasar tepung beras. Selanjutnya, tepung beras ini dicampur dengan santan kemudian melalui proses pengolahan tertentu.
Selanjutnya daging sapi yang sudah dimasak sampai empuk dengan bumbu tertentu dipotong kecil-kecil. Tepung beras yang sudah diolah menjadi bubur kemudian ditempatkan pada daun pisang. Selanjutnya daging dimasukkan pada bagian tengah.
“Setelah itu lalu dipincuk dan kemudian di kukus selama beberapa menit,” jelasnya.
Dia menjelaskan, daging yang digunakan untuk isian ini biasanya tidak hanya daging sapi. Ada juga orang yang menggunakan isian dari daging ayam. Pilihan jenis daging ini tergantung dari selera masing-masing orang.
“Kalau saya selalu menggunakan daging sapi, menurut saya rasanya lebih enak,” jelasnya.
Isnaini menyatakan satu pincuk kue mentuk dijual seharga Rp5 ribu rupiah saja. Kue ini biasanya menjadi primadona masyarakat yang menyukai rasa gurih.
“Sehari saya hanya membuat puluhan pincuk saja, kalau ada pesanan baru saya buat lebih banyak,” ungkapnya.