Kue Keranjang Sajian Istimewa Imlek Simbul Kemakmuran
Kue keranjang ini, tergolong makanan yang istimewa. Karena hanya ada saat menjelang perayaan Imlek. Kue yang terbuat dari beras ketan dan gula, merupakan salah satu makanan yang identik dengan perayaan Imlek.
Selain rasanya yang khas, kue keranjang juga dianggap menjadi simbol kemakmuran. Menjelang Imlek seperti sekarang, banyak orang Tionghoa yang berbelanja kue keranjang untuk dibagikan kepada kerabatnya selain untuk para sesaji.
Saat menjelang Imlek biasanya, kue keranjang ini banyak dijual di sekitar Wihara Petak Sembilan, supermarket, toko kue dan penjualan secara online.
Dalam kebudayaan Tionghoa, kue ini disebut dengan 'Nian Gao' atau yang dikenal juga dengan "Kue Tahun". Oleh sebab itu, makanan tradisional China ini tak pernah ketinggalan sebagai hidangan tahun baru Imlek.
Kata 'Nian Gao' memiliki pengucapan yang sama dengan "gao", yang berarti 'tinggi'. Jadi, pengucapan niangao terdengar seperti 'tahun tinggi, yang melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang lebih tinggi, pertumbuhan anak-anak dan umumnya janji tahun yang lebih baik dalam pikiran orang Tionghoa. Dengan demikian, kue ini dianggap sebagai simbol kemakmuran dan jika dimakan saat tahun baru dipercaya sebagai pembawa keberuntungan.
Selain itu, bentuk lingkaran dari kue ini dan teksturnya yang lengket juga melambangkan kekeluargaan atau hubungan persaudaraan yang kuat. Sementara rasa kue yang manis diharapkan membuat siapa pun yang menyantapnya dapat memiliki tutur kata baik kepada sesamanya.
Kisah Pembuat Kue Keranjang
Di Tangerang Banten terdapat usaha kue keranjang yang legendaris bermerek Ny Lauw. Usaha rumahan ini dirintis sejak tahun 1950. Setiap menjelang Imlek kue keranjang Ny Lauw banyak dicari. Kue keranjang Ny Lauw bahkan sampai kewalahan melayani pesanan dari berbagai daerah di Indonesia. Jenis kue keranjang tradisional yang berbahan dasar tepung ketan dan gula memang begitu populer di masyarakat keturunan Tionghoa.
Kue Keranjang Ny Lauw ini dibuat secara tradisional berdasarkan resep warisan leluhur. Winawati atau yang akrab disapa Ci Iin merupakan penerus usaha kue keranjang Ny Lauw.
Dia mewarisi usaha dari pihak keluarga suaminya, Suliatman alias Lauw Kim Tay. Usaha dodol Ny Lauw dirintis oleh sang kakek, Lauw Sun Lim, pada tahun 1950.
Awalnya sang kakek hanya membuat dodol dalam jumlah sedikit. Mengenai penggunaan nama Lauw Kim Wie di belakang merek dagang Ny Lauw, Iin mengatakan hal itu untuk membedakan dengan dagangan saudara-saudaranya.
Selain beda rasa, perbedaan lainnya ada pada varian produk, serta punya banyak variasi. Kini, perempuan berusia 63 tahun itu sudah menurunkan ilmu kue keranjang kepada putra keempat. Dia adalah satu-satunya pria dari lima anaknya yang memiliki minat kuat untuk meneruskan usaha keluarga.
Bisnis turun temurun yang dijalani kini telah mampu memproduksi kue keranjang Ny Lauw hingga berton-ton lebih tiap tahunnya.
"Biasanya kue keranjang kami produksi lima ton lebih untuk perayaan Imlek dan untuk dodol khas Tangerang sebanyak satu ton," kata Iin, saat dihubungi melalui telepon.
Ia menyebut sedang sibuk melayani pesanan para pelanggan. Setiap tahun pelanggan memang banyak yang datang. Kalau mau pesan banyak harus dari jauh-jauh hari.
"Kalau dadakan tidak kebagian," katanya.
Kue keranjang Ny Lauw ini juga dijual di beberapa toko di kawasan Petak Sembilan, Glodok Jakarta yang menjadi pusat perayaan Imlek. Salah satu pembeli, Yani Tan, menuturkan dirinya memang kerap kali membeli kue keranjang Ny Lauw. Menurutnya, cita rasa kue keranjang atau dodol produksi Ny. Lauw enak dan legit.
"Manisnya pas dan tidak cepat keras, ini beli untuk dibagikan ke saudara-saudara juga," katanya.
Iin menyebut harga kue keranjang merek Ny. Lauw per kilonya terendah Rp 45 ribu. Iin pun dengan senang hati menuturkan resep dasar membuat kue keranjang. Ia menyebut kue keranjang memiliki tekstur kenyal layaknya hidangan dodol. Warnanya didapat dari penggunaan larutan karamel sebagai salah satu bahan utama dalam racikannya.
Resep Kue Keranjang
600 g tepung beras ketan
50 g tepung tapioka
ΒΌ sdt garam
Plastik tahan panas/daun pisang.
Cara Membuat (180 menit)
Masak 200 g gula pasir dalam panci hingga menjadi karamel berwarna cokelat tua. Tambahkan air, aduk hingga karamel larut. Matikan api.
Masukkan sisa gula pasir ke dalam larutan karamel, aduk hingga rata. Angkat, diamkan hingga tidak panas. Sisihkan.
Dalam wadah besar, masukkan tepung beras ketan, tepung tapioka, dan garam, aduk rata.
Tuang larutan karamel sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
Siapkan 8 buah loyang kue keranjang (@ volume 200 ml), alasi dengan plastik tahan panas atau daun pisang.
Tuang 200 ml adonan ke dalam setiap loyang. Susun loyang dalam dandang panas dan masak selama 2-2,5 jam hingga adonan matang. Angkat, biarkan hingga tidak panas.
Tutup permukaan Kue Keranjang dengan selembar plastik kaca. Keluarkan kue dari loyang, gunting bagian tepi sisa plastik hingga rata.
Resep Kue Keranjang Goreng
Selain dimakan biasa, kue keranjang juga bisa digoreng.
Bahan-bahan yang perlu disiapkan pun sangat mudah,
Bahan-bahan:
1 buah kue keranjang,
2 minyak goreng secukupnya
Bahan Celupan:
3 sdm tepung terigu
Air matang secukupnya
Sejumput garam
Cara membuat:
Siapkan semua bahan .Potong-potong kue keranjang sesuai selera.
Buat adonan celupan, masukkan kue keranjangnya dan lumuri sampai rata.
Panaskan minyak goreng, masukkan kue yang telah dibalut adonan dan goreng sampai matang. Angkat dan tiriskan. Kue Keranjang ini cocok dihidangkan sambil ngopi.
Advertisement