Kudeta Myanmar, Junta Militer Minta Dukungan ke Thailand
Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, mengatakan jika ia telah menerima surat dari pimpinan Junta Militer Myanmar. Menurut PM yang mendapatkan posisinya juga melalui kudeta itu, Militer Myanmar meminta dukungan dalam proses demokratisasi.
Pada reporter, Prayuth mengatakan jika dirinya selalu mendukung demokrasi di negara tetangganya tersebut. "Kami mendukung proses demokratisasi di Myanmar, namun yang paling penting adalah menjaga hubungan baik. Karena dampaknya dirasakan penduduk, perekonomian, dan perdagangan di perbatasan saat ini," kata Prayuth, Rabu, 10 Februari 2021, dilansir dari Reuters.
"Thailand mendukung proses demokratisasi. Selanjutnya, terserah mereka untuk memprosesnya," katanya.
Prayuth Chan-ocha melakukan kudeta atas pemerintahan sah Thailand di tahun 2014. Kemudian pada pemilu di tahun 2019, ia memenangkan kembali pemerintahan, dan memantik gelombang protes panjang.
Pihak lawan menuntutnya turun dengan menuduh Prayuth melakukan pemilihan yang curang demi mempertahankan pemerintahan yang dikuasai kerajaan dan militer. Prayuth menolak tuduhan tersebut. (Rtr)