Kudeta Militer Guinea, Amien Rais Singgung Presiden 3 Periode
Militer Guinea telah melancarkan kudeta terhadap pemerintah negara Afrika barat tersebut, pada Minggu 5 September 2021. Dikutip dari AFP, militer dalam pernyataan melalui siaran membubarkan Konstitusi Guinea. Mereka juga menangkap Presiden Guinea Alpha Conde dan langsung memberlakukan jam malam. Kudeta ini terjadi akibat dari masa jabatan presiden 3 periode.
Di Tanah Air, Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais kembali mengungkit wacana Amandemen UUD 1945, khususnya soal jabatan tiga periode presiden.
"Sesungguhnya rencana amandemen (UUD 1945, tentang masa jabatan presiden) sudah dibicarakan sejak tahun 2019 oleh tokoh-tokoh yang pro Jokowi itu," kata Amien Rais saat menyampaikan sambutan tausyiah politik acara Tumpengan Virtual Pengesahan Badan Hukum Partai Ummat, Minggu 5 September 2021.
Presiden 3 Periode
Menurut Amien Rais, isu tersebut sengaja mereka turunkan untuk melihat penilaian publik. Menurutnya, pihak yang melemparkan isu itu juga bukan pihak yang disebutnya sebagai pendukung formal.
"Tiba-tiba isu ini turun seperti sudah agak senyap. Kemudian setelah itu diangkat lagi oleh teman-teman PDIP, terutama bukan PDIP resmi, pendukung bukan formal. Ada oknum-oknum mendapatkan tugas testing on the water," kata Amien Rais.
Dia mengatakan, testing on the water ini untuk mengetahui reaksi masyarakat sipil. Bagaimana jika dilakukan amandemen UUD 1945 untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Jokowi bisa ditambah lima tahun lagi atau tiga periode.
"Reaksinya apa, kalau masyarakat sipil disuguhi dengan sebuah isu namanya amandemen, supaya Presiden Jokowi bisa diberi waktu lima tahun lagi," jelasnya.
Klarifikasi PDIP
PDIP meminta Amien Rais tak asal bicara soal orang yang mengangkat wacana presiden tiga periode. PDIP mengaku taat pada konstitusi soal presiden cuma dua periode.
"Tunjuk hidung saja, siapa? yang jelas bukan PDI Perjuangan. Jangan melantur. Justru kita benar-benar harus taat pada konstitusi dan semangat reformasi yang membatasi masa jabatan presiden untuk dua kali masa jabatan," kata Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat, kepada wartawan, Senin 6 September 2021.
Mantan Wakil Gubernur yang kemudian diangkat menjadi Gubernur DKI Jakarta selama 4 bulan itu meminta agar semua pihak tidak saling tuduh terlebih soal isu presiden 3 periode. Menurutnya, lebih baik setiap tokoh bersinergi untuk mengatasi pandemi Covid-19.
"Sebaiknya, energi, semangat, dan jiwa kita semua harusnya lebih bersatu padu untuk mengatasi pandemi yang masih belum berakhir. Daripada melempar isu yang tidak produktif dan spekulatif," katanya.