Sanad Bersambung ke Rasulullah, Kucing di Gendongan Imam Shalat
Beredar satu video, seorang imam shalat didekati seekor kucing. Hewan itu pun naik ke tubuh sang imam hingga ke pundaknya. Kucing itu pun berada di gendongan. Setelah mencium sang imam, kucing itu pun pergi.
Syaikh Walid Mahsas, imam shalat itu, saat mengimami shalat tarawih di Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiw di negara bagian Bordj Bou Arreridj, Aljazair. Video inilah yang kemudian viral di seluruh dunia.
Apa sesungguhnya, makna kucing dalam Islam? Kenapa sang imam tak segera membuang hewan berbulu itu? Kenapa hewan itu justru terkesan disayangi dan dibiarkan bertengger di tubuhnya?
Ternyata, ini ada sanad (sambungan keilmuan) sebagaimana diajarkan Rasulullah Muhammad Shallallahu alaihi wasallam (SAW). Tokoh Anutan umat manusia sedunia ini
Semasa hidup, Rasulullah SAW memiliki beberapa hewan peliharaan, salah satunya kucing. Nama kucing Nabi Muhammad SAW adalah Muezza. Rasulullah SAW memeliharanya selama terjadinya Perang Uhud.
Dalam Kitab Ta'lim Muta'alim disebutkan, Muezza menjadi hewan peliharaan Nabi Muhammad SAW yang selalu beliau elus-elus dan gendong. Hal yang Nabi sukai dari Muezza adalah ketika ia mengeong saat azan karena seolah-olah menjawab panggilan azan.
Nabi Muhammad SAW dan Kisah Muezza
Ada kisah, suatu hari Nabi Muhammad SAW hendak mengambil jubahnya. Saat itu juga, terdapat Muezza yang sedang tidur di atas jubah beliau. Agar tidak membuat kucingnya terbangun, Nabi Muhammad SAW sampai memotong belahan lengan pada jubah tersebut.
Setelah Nabi Muhammad SAW pulang kembali, Muezza menyambutnya dan merunduk sujud kepada sang majikan. Nabi Muhammad SAW pun membalas tingkah Muezza dengan mengelus badannya sebanyak satu kali.
Dalam kisah lainnya, kucing Nabi Muhammad SAW ini kerap digendong Rasulullah SAW saat ada tamu. Dikatakan, setiap Nabi Muhammad SAW kedatangan tamu di rumahnya, beliau selalu menggendong Mueeza lalu menaruh kucingnya tersebut di bagian paha.
Orang-orang Terdekat Nabi
Tidak hanya Nabi Muhammad SAW saja yang menyayangi kucingnya, Muezza. Akan tetapi, istri Nabi yakni Aisyah RA pun merupakan penyuka kucing. Aisyah kerap merasa sedih dan kehilangan jika kucingnya pergi.
Begitu juga dengan Abu Hurairah RA, sahabat dekat Nabi merupakan pecinta kucing sampai ia dijuluki sebagai "bapak kucing". Ia sangat gemar memelihara dan menyayangi banyak kucing.
Selain itu, sahabat Nabi yang merupakan ahli hadits yakni Abdurrahman bin Sakhr Azdi merupakan pecinta kucing. Saking senangnya terhadap kucing dan kegemarannya dalam merawat kucing, ia juga diberi gelar sebagai "bapak para kucing jantan".
Pesan Nabi Muhammad SAW untuk menyayangi kucing
Nabi Muhammad SAW berpesan kepada umatnya yang memelihara kucing untuk senantiasa menyayangi mereka. Mulai dari memberi makan, minum, hingga merawatnya dengan baik.
Hukuman bagi seseorang yang memelihara kucing tetapi tidak merawatnya adalah siksa neraka. Hal tersebut berdasarkan pada riwayat Ibnu Umar bahwa Rasulullah SAW bersabda:
ذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ حَبَسَتْهَا، حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا، فَدَخَلَتْ فِيهَا النَّارَ ـ قَالَ فَقَالَ وَاللَّهُ أَعْلَمُ ـ لاَ أَنْتِ أَطْعَمْتِهَا وَلاَ سَقَيْتِهَا حِينَ حَبَسْتِيهَا، وَلاَ أَنْتِ أَرْسَلْتِيهَا فَأَكَلَتْ مِنْ خَشَاشِ الأَرْضِ
Seorang perempuan dimasukkan ke dalam neraka karena seekor kucing yang dia ikat dan tidak diberikan makan bahkan tidak diperkenankan makan binatang-binatang kecil yang ada di lantai." (HR Bukhari)
Demikian dibaha dalam Kitab Ta'lim Muta'alim: Kumpulan Cerita Inspiratif untuk Para Pelajar Agar Sukses dalam Meraih Ilmu oleh Golden Youth Publishing. Semoga bermanfaat.