Kuburanmu adalah Kotak Amalmu, Sudahkah Kau Isi?
Salah satu kata mutiara yang disampaikan dalam kajian sore Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim adalah: “Kuburanmu adalah kotak amalmu. Sudahkah engkau isi dan dengan apa saja engkau isi? Setelah kematianmu, informasi saldo tersisa dalam kotak amalmu akan segera engkau ketahui.”
Demikian disampaikan KH Ahmad Imam Mawardi. Berikut tausiyah lengkap Pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim, Surabaya ini:
Berbahagialah mereka yang selalu ingat akan kotak amal sejati bernama kuburan itu. Ingat akan kematian akan menjadi salah satu cara untuk senantiasa berada di jalan lurus menuju ridho Allah.
Ketika seorang sahabat meninggal dunia, sahabat-sahabat lainnya memuji-muji ibadah sahabat yang meninggal itu. Rasulullah diam dan kemudian bertanya: “Apakah dia selalu ingat mati?” Mereka menjawab: “Tidak.” Rasulullah bertanya lagi: “Apakah dia meninggalkan apa yang diinginkannya?” Sahabat menjawab: Tidak.” Rasulullah bersabda: “Dia tidak berderajat setinggi yang kalian sangkakan.” Rasulullah menjadikan ingat kematian sebagai ukuran tinggi tidaknya derajat seseorang.
"Lalu mengapa kita sering mengeluhkan diri yang tak seperti yang lain yang memiliki peluang bnayak untuk beribadah? Peluang semua punya, tekad dan istiqamah yang tidak semua orang memiliki."
Ingat bahwa kita memiliki keterbatasan waktu hidup akan menjadikan kita bersemangat melakukan dan mempersembahkan yang terbaik. Yang terbaik yang dimaksud adalah yang benar menurut hukum Allah dan baik serta indah dalam pandangan syari’at. Jangan membuang waktu mengurusi yang tak penting, jangan sia-siakan waktu melakukan yang tak berguna. Waktu kita terbatas.
Setiap kita selalu diberi peluang untuk mendulang banyak pahala dan menggapai rahmat Allah. Tersenyum saja menjadi ibadah, berkata baik dan indahpun menjadi ladang pahala, belum lagi dzikir ringan yang berbalaskan selaksa rahmat dan ampunan.
Lalu mengapa kita sering mengeluhkan diri yang tak seperti yang lain yang memiliki peluang bnayak untuk beribadah? Peluang semua punya, tekad dan istiqamah yang tidak semua orang memiliki.
Nah, sekarang mari kita berhitung dan menduga-duga apa saja isi “kotal amal” kita yang akan kita tempati nanti setelah mati. Seberapa banyak simpanan kita? Cukupkah sebagai tiket masuk zona surgawi? Beramallah dengan amal yang pahalanya tetap mengalir kepada kita pasca kematian kita. Ya, benar. Investasi akhirat, namanya.
Salam, AIM.