Kualitas Bahasa Arab Ustadzah Ini Memprihatinkan, Kok Bisa Tampil di MetroTV ?
Persoalan kualitas juru dakwah di televisi telah lama menjadi perhatian kalangan agamawan di Indonesia. Dari sisi keilmuannya sesungguhya belum memenuhi persyaratan sebagai seseorang penyampai pesan-pesan keagamaan dan Keislaman, namun sudah berani tampil berceramah di media massa.
Nama Nani Handayani, contohnya, mendadak viral di media sosial menyusul adanya kesalahan fatal terkait tulisan ayat Al-Qur’an dalam program Syiar Kemuliaan salah satu stasiun televisi swasta nasional, Metro TV.
Tulisan ayat Al-Quran yang terpampang jelas di tengah-tengah Nani Handayani menyampaikan ceramahnya. Fatalnya, tulisan ayat Al-Quran tersebut tidak sesuai dengan apa yang tertulis di dalam Al-Quran dan kaidah bahasa Arab pada umumnya, baik huruf maupun tanda bacanya.
Setidaknya ada dua tangkapan layar foto Nani yang sedang memberikan ceramah di Metro TV itu.
Dalam tulisan ayat berbunyi “Inna sholata tanha ‘anil fahsya wal munkar”, misalnya, cara penulisannya salah begitu pula hurufnya.
Demikian pula tulisan ayat berbunyi “Laqad kaana lakum fii rasulillahi uswatun hasanah”, juga mengalami kesalahan serupa.
Kesalahan-kesalahan tersebut menjadi buah bibir dan perbicangan, khususnya Netizen. Sebagian Netizen menyalahkan Metro TV, namun sebagian lain menganggap Nani Handayani adalah sosok penceramah (ustadzah) yang tidak memiliki kompentensi dan pemahaman secara komprehensif tentang kepenulisan huruf arab yang baik dan benar.
“Ini masih beruntung yang memviralkan orang pesantren, coba kalau yang sono (PKS), bisa bubar tuh Metro TV,” kata seorang Netizen bernama Ruslani Sajaa.
“Khat (tulisan Arab) nya jelek, stasiun yang baru dapat award dari Kemenag,” sindir Netizen, Agus Fahlevie.
Namun, sebagian besar Netizen menyalahkan Nani Handayani dinilai tidak cermat. Padahal dalam beberapa kesempatan Nani sudah terbiasa mengisi pengajian, terutama dalam berbagai kegiatan PKS.
Ustadzah Nani Handayani yang merupakan Ketua Badan Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS telah mengakui kesalahan fatal terkait penulisan ayat Al-Quran di Metro TV tersebut.
Ia memberikan pernyataan dan klarifikasi atas kekeliruan tersebut melalui akun Twitter-nya, @handayani_nani. Nani mengunggah video pernyataan klarifikasinya pada Selasa 5 Desember 2017.
Dalam video berdurasi 1.03 detik tersebut, Nani meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafannya serta mengatakan sedikit pun tak ada unsur kesengajaan.
Pihak produser MetroTV langsung memberikan klarifikasi. Tampilan ayat itu merupakan kesalahan teknik yang terjadi. "Untuk itu, kami mohon maaf," kata Henny Puspitasari, humas MetroTV.
Akankan juru dakwah semacam ini tetap ditampilkan di televisi? Ini kebijakan dari produser pengelola televisi yang terlanjur mengambil segmen penonton terpelajar dengan informasi-informasi yang dibutuhkan masyarakat. (adi)