KTM Racing Meminang Desainer Aerodinamika Red Bull, Ini Sebabnya
Performa Aprilia Racing sangat menonjol di MotoGP 2022 ini. Dan ini dianggap sebagai kerja cerdas dari Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing.
Rivola pernah bekerja di F1 Ferrari dan Toro Rosso (kini bernama AlphaTauri), tentunya hal ini membawa pengaruh baik terhadap Aprilia. Rivola bergabung dengan skuad Noale sejak musim MotoGP 2019.
Hal ini menginspirasi Stefan Pierer, CEO KTM. “Aprilia menggabungkan pengalaman F1. Bos Rivola sangat cerdas. Saya sangat menyukainya. Dia datang dari F1 dan membawa banyak pengalaman di level aerodinamika,” kata Pierer.
Apa yang dilakukan Rivola dalam dua musim terakhir telah memotivasi Pierer. Sebab, pabrikan Eropa kini bisa menandingi pabrikan Jepang.
“Saya senang akan ada persaingan antara pabrikan Eropa. Saya suka mengalahkan merek Jepang, sesederhana itu. Ada tiga pabrikan Eropa melawan dua Jepang, mengingat Suzuki pergi,” tutur Pierer.
Dan sekarang, KTM memutuskan untuk menempuh jalan yang sama seperti Aprilia. Melihat kedekatan hubungan dengan Red Bull, rasanya tak sulit bagi Pierer dalam menarik salah satu engineer ke skuadnya.
Toh, Red Bull sudah membuktikan kesuksesannya. Max Verstappen berhasil merengkuh gelar juara dunia F1 2021. Bahkan kini, baik Super Max maupun tim kokoh menguasai dua besar klasemen pembalap serta konstruktor.
Satu hal yang pasti akan menguntungkan KTM adalah mereka bisa mencicipi kejeniusan Adrian Newey, yang dikenal sangat piawai dalam hal aerodinamika pada mobil balap Red Bull Racing.
“Tahun depan kami akan meningkatkan komitmen kami untuk staf yang berasal dari F1,” tutur Pierer. Untungnya, mereka memiliki hubungan yang panjang dengan Red Bull, yang merupakan tim pemenang, jadi mereka tahu pintu mana yang harus diketuk.
“Red Bull memiliki ratusan teknisi aerodinamika dengan banyak pengalaman. Itu akan menjadi salah satu kunci pada 2023,” tutup PIerer menutup pembicaraan.