KSAL Laksamana Yudo Margono Calon Kuat Panglima TNI
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyatakan surat Presiden Joko Widodo tentang calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa akan dikirim ke DPR pada Rabu 23 November 3022 ini. "Hari ini dikirim ke DPR supresnya. Jamnya belum ya," kata Pratikno di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Namun, Pratikno enggan membeberkan siapa yang bakal menjadi Panglima TNI berikutnya. Ia hanya menjelaskan kriteria calon Panglima TNI berikutnya berasal dari kepala staf angkatan atau mantan kepala staf yang masih aktif.
DPR Sebut ada Sinyal KSAL Yudo Gantikan Andika jadi Panglima TNI "Kalau diterima DPR, nanti DPR sampaikan," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Lodwijk Paulus menjelaskan pemerintah harus menyerahkan surat presiden yang berisi calon Panglima TNI ke DPR 20 hari sebelum masa pensiun Andika. Adapun Andika akan memasuki usia pensiun pada 21 Desember 2022.
Setelah menerima surpres, DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan, di antaranya mendatangi kediaman calon panglima TNI yang telah disetujui.
Analis komunikasi politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas) Selamat Ginting mengungkapkan pertemuan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung Utama Sekretariat Negara, Jakarta, (Senin 21 November 2022) mengindikasikan Yudo Margono akan menjadi calon Panglima TNI yang diajukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Sebelumnya saya sudah menjelaskan makna interaksi simbolik jika ada pertemuan Mensesneg Pratikno dengan tiga kepala staf angkatan. Siapa di antara ketiga kepala staf angkatan yang bertemu Mensesneg, itulah dia calon Panglima TNI,” ujar Selamat Ginting saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa 22 November 2022.
Kepastian pertemuan KSAL dengan Mensesneg Pratikno, diakui Laksamana Yudo kepada wartawan di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Selasa (22/11/2022).
Hal sama disampaikan Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus. Dia memberikan sinyal Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Yudo Margono akan menjadi Panglima TNI baru pengganti Jenderal Andika Perkasa.
Pernyataan Lodewijk itu terutama merespons pertemuan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno dengan Yudo di Gedung Utama Sekretariat Negara, Senin (21/11). Lodewijk tak menampik pertemuan keduanya menjadi sinyal penunjukan Yudo. "Ya bisa itu dikatakan suatu sinyal," kata Lodewijk di Jakarta, Selasa (22/11).
Namun, dia menyebut penunjukan Panglima TNI baru merupakan hak prerogatif presiden. Menurutnya, tak ada aturan baku soal pergantian antar matra TNI yang bisa menjadi panglima.
Menurut Lodewijk, Undang-Undang Nomor 34 tentang TNI yang mengatur soal penunjukan Panglima hanya menyebut bahwa posisi panglima bisa dijabat secara bergantian antar matra. Artinya, kata dia, tidak ada kewajiban pergantian posisi tersebut.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar itu menyebut pihaknya hingga kini masih menunggu surat presiden (surpres) berisi nama usulan Jokowi.
Matra Laut
Sementara itu, pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro meyakini Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melanjutkan tradisi rotasi lintas matra pada pergantian panglima TNI kali ini. Kalau berpatokan
pada rotasi maka yang verpeluang menggantikan Jendral Andika Perkasa sebagai Panglima TNI adalah KSAL Laksama Yudo Margono:
Berikut Profil Yudo Margono:
1. Lulusan Akademi Angkatan Laut
Sebelum berkarier, pria kelahiran 26 November 1965 ini menempuh pendidikan di Akademi Angkatan Laut (AAL). Kemudian ia lulus pada tahun 1988 dan menjadi angkatan ke-XXXIII.
Selepas lulus, ia resmi berkiprah di dunia militer dan menjadi Asisten perwira divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332. Lalu ia juga dipercaya untuk menjadi Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364 dan Palaksa KRI Fatahillah 361.
2. Jadi Komandan Kapal
Setelah itu, Yudo dipercaya menjadi komandan kapal, yakni KRI Pandrong 801 atau kapal patroli, KRI Sutanto 877 kapal jenis perang, hingga KRI Ahmad Yani 351.
Kemudian di tahun 2004 ia menjadi Komandan Lanal Tual. Kariernya terus meningkat, seperti di tahun 2008 menjadi Komandan Lanal Sorong, Komandan Lantamal I Belawan di tahun 2015, hingga jadi Kepala Staf Koarmabar di tahun 2016.
3. Dipercaya Pegang Jabatan Strategis
Berkat pengalamannya ia dipercaya memegang jabatan strategis. Pada tahun 2017 menjadi Pangkolinlamil, 2018 menjadi Pangarmabar. Di tahun yang sama juga ia dipercaya menjadi Pangarmabar I hingga 2019.
4. Menjabat Sebagai Pangkogabwilhan
Tahun 2019 Yudo dipercaya untuk menjabat sebagai Pangkogabwilhan I. Di awal penugasannya, ia berurusan dengan isu pelanggaran kapal China yang masuk ke wilayah perairan Natuna.
5. Jadi KSAL
Berkat semua jerih payahnya, Jokowi melantik Yudo Margono menjadi KSAL di Istana Negara, Jakarta. Dengan pelantikan ini juga, ia resmi berpangkat Laksamana TNI.
Advertisement