KSAD Ungkap Amasya Manganang juga Idap Hipospadia
Identitas sebagai pria baru saja dijalani Aprilia Manangang. Mantan timnas voli Indonesia itu telah menjalani corrective surgery (operasi koreksi) kelamin di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Ia mengidap hipospadia. Kelainan kelamin ini biasanya dialami oleh bayi laki-laki. Di mana letak lubang kencing pada bayi tidak normal.
Pada beberapa kasus ditemukan pula uretra berada di pertemuan antara batang penis dengan kantong buah zakar. Kelainan ini terjadi sejak lahir. Berdasarkan catatan medis, kondisi ini bisa menyerang 4 dari 1.000 bayi laki-laki yang lahir. Kelainan hipospadia ini membuat alat vital Manganang berbentuk tidak sempurna.
Kini, prajurit TNI AD itu tengah mengikuti jalannya sidang perubahan identitas ganti nama dan jenis kelamin secara virtual di Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat. Sedangkan pihak kuasa hukum menjalani sidang tatap muka dengan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara, Jumat 19 Maret 2021.
Amasya Manganang juga Idap Hipospadia
Jika dibandingkan dengan adiknya, Amasya Manganang berperawakan lebih tinggi, kekar, dan tomboi. Kondisi fisik ini membuat Amasya Manganang memberanikan diri minta diperiksa juga di RSPAD Gatot Suboroto.
"Amasya curhat, 'bapak, saya juga ingin diperiksa'. Kami siap," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Mabes TNI AD, saat mendampingi Manganang menjalani sidang virtual di Mabes TNI AD.
Andika mengatakan pihaknya kemudian melakukan pemeriksaan medis kepada Amasya Manganang. "Menurut saya, kita juga punya tanggung jawab untuk memberikan solusi, kami juga masih dalam kemampuan kami. Selasa malam juga kami kumpulkan yang menangani Aprilia Manganang dan melakukan pemeriksaan lengkap, hari Rabu kemarin dan hari Kamis kemarin di RSPAD," beber Andika.
Dari hasil pemeriksaan, Amasya Manganang diketahui memiliki penyakit hipospadia. "Hasilnya ternyata sangat mirip. Hasil pemeriksaan Amasya tidak seberuntung kita, sakit juga. Kita sampaikan ke Amasya dan Amasya menjawab, 'saya kalau bisa dibantu, saya ingin menjadi diri saya sebenarnya'. Kita putuskan kita akan siapkan prosedur sama, beliau juga serius masuk hipospadia serius," terang Andika.
Amasya Manganang juga perlu menjalani operasi koreksi sampai dua kali. Tindakan itu juga sama dengan apa yang dijalani adiknya.