Kronologi Yahya Sinwar, Petinggi Hamas Tewas dalam Serangan Tak Terencana Israel
Yahya Sinwar, Pimpinan Hamas disebut tewas akibat serangan tak terencana Israel, pada Rabu 16 Oktober 2024. Pengganti Ismail Haniyeh yang dibunuh di Iran Juli lalu, tewas ketika berperang melawan Israel, di selatan Gaza.
Kronologi Tewasnya Yahya Sinwar
Foto tewasnya Yahya Sinwar viral di media social X atau Twittwer. Sosok pimpinan tertinggi Hamas itu terlentang tertutup debu puing reruntuhan bangunan.
Video drone milik Israel memperlihatkan Yahya Sinwar terus melawan, di detik akhir hidupnya, melempar drone Israel dengan berbagai material di sekitarnya. Israel menyebut operasi yang menewaskan Sinwar bukanlah jenis yang terencana, dikutip dari media.
Pasukan pemimpin operasi yaitu Brigade Bislah, justru terkejut ketika menemukan Sinwar menjadi saah satu korban serangan mereka. Pasukan itu sedang menyisir wilayah Tal El Sultan, di selatan Gaza.
Pasukan melihat sejumlah sosok bergerak di antara gedung dan kemudian menjadi sasaran hujan tembakan baik senjata pun bom tank ke arah Gedung tersebut.
Pada Kamis, Israel mempublikasikan video yang memperlihatkan Sinwar terluka parah, sedang duduk di kursi dengan wajah menggunakan syal khas Palestina. Tampak bagian lengannya terpotong dan hilang. Saat itu, Sinwar diidentifikasi sebagai salah satu pejuang Hamas. "Ia mencoba kabur namun pasukan melumpuhkannya," kata Daniel Hagari, Juru Bicara IDF Israel.
Respons Pimpinan Dunia
Yahya Sinwar adalah sosok yang disebut bertanggungjawab dalam serangan 7 Oktober 2023. Dia kemudian diangkat sebagai pimpinan tertinggi Hamas setelah Ismail Haniyeh dibunuh ketika berada di Iran.
Tewasnya Yahya Sinwar direspons sejumlah pimpinan dunia. PM Israel Benjamin Netanyahu menegaskan jika "Israel menuntaskan tugasnya", meski menyatakan jika "perang belum berakhir," dikutip dari Al Jazeera.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut jika "Halangan mencapai tujuan sudah tiada, saya akan segera bicara dengan Netanyahu untuk memulangkan seluruh tawanan," katanya.
Sedangkan Kamala Harris menyebut tewasnya Sinwar menjadi kesempatan "akhirnya bisa mengakhiri perang di Gaza."
Sementara pujian dilontarkan utusan Iran untuk PBB. Kematian Sinwar disebutnya akan menjadi teladan bagi Palestina untuk berjuang merdeka. "Ketika Muslim melihat Sinwar meninggal dalam kondisi berperang, tidak bersembunyi, menghadapi musuh, maka semangat perjuangan akan semakin kuat. Dia akan menjadi model bagi pemuda Palestina untuk berjuang merdeka."