Kronologi Sengkarut Investasi 212 Mart Samarinda
I Kadek Indra K.W, SH, advokat dari LKBH Lentera Borneo, sekaligus Ketua Tim dan Penasehat Hukum investor 212 Mart Samarinda membuka laporan dugaan penipuan, penggelapan dan penyalahgunaan investasi 212 Mart Samarinda yang disampaikan ke Polresta Samarinda.
Menurut Kadek, gerakan pembentukan 212 Mart terorganisir dengan adanya inisiator Koperasi Syariah 212 di pusat (Jakarta). Pembentukan 212 Mart di Kota Samarinda pada tahun 2018 dikoordinir oleh Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda, terdiri dari pengurus: Pono (Ketua), Rudi Juwair (Wakil Ketua), Herlambang Bagus Nugraha (Bendahara), Mustriyono, Junaedi dan Martono.
“Pembentukan atau inisiasi 212 Mart dengan metode pengumpulan/penghimpunan dana investasi kepada masyarakat secara terbuka. Adapun dana tersebut di himpun dengan cara mentransfer di rekening sejumlah setidak-tidaknya/minimal Rp500 ribu dan paling banyak/maksimal Rp20 juta,” ujarnya.
Dana Investasi 212 Mart Buka Tiga Cabang
Dari proses penghimpunan dana investasi tersebut, terang Kadek, terbentuklah 212 Mart di tiga cabang, yakni 212 Mart AWS (2018), Gerilya dan Bengkuring (2019). Pendirian 212 Mart AWS pada tahun 2018 terkumpul dana investasi sebesar Rp 914.426.488. Sedangkan tahun 2019, 212 Mart Gerilya sebesar Rp 1.029.000.466,oo dan Bengkuring Rp 81.700.000,oo atau jumlah total investasi yang terkumpul Rp 2.025.126.954.
“Diketahui pula ada investor tunggal yang ikut memberikan suntikan dana investasi yang nominalnya fantastis hingga ratusan juta rupiah,” ungkap Kadek.
Untuk menggaet para investor pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda memberikan kartu tanda anggota (KTA) dan sertifikat berlogo koperasi syariah Samarinda pada investor yang menyetor investasi.
“Kegiatan penghimpunan dana tersebut sudah dilakukan tanpa ada legalitas dan tidak ada Koperasi Syariah Sahabat Muslim Samarinda yang terbentuk hingga sekarang,” terang Kadek.
Gejolak di Oktober 2020
Setelah terkumpul dana investasi, Kadek menyatakan, Herlambang Bagus Nugraha selaku bendahara menawarkan perusahaannya PT Kelontongku Mulia Bersama menjadi badan hukum untuk menjadi pengelola 212 Mart. Diketahui pula Herlambang Bagus Nugraha merupakan Direktur PT tersebut.
“Selanjutnya Herlambang Bagus Nugraha menjadi pengelola penuh 212 Mart di 3 cabang Kota Samarinda, diduga tidak ada perjanjian ataupun Surat Kerjasama antara Pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda dengan PT. Kelontongku Mulia Bersama tentang pengelolaan 212 Mart,” ungkap Kadek.
Terhitung operasional 212 Mart Samarinda dari tahun 2018 sampai dengan 2020 berjalan sebagaimana mestinya. Namun, muncul permasalahan gaji karyawan menunggak tidak terbayarkan, supplier UMKM yang menitip barang di 212 Mart pun tidak terbayarkan tapi barang sudah terjual, tagihan wajib sewa ruko, listrik dan PDAM pun tidak terbayarkan alias menunggak. Hal ini terjadi pada Oktober 2020.
“Kemudian diketahui Herlambang Bagus Nugraha telah kabur keluar Pulau dari Kota Samarinda dan tidak dapat dihubungi melalui telepon maupun media sosial,” beber Kadek.
"Beberapa pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda banyak yang mengundurkan diri dan disusul pula Rudi Juwair sekarang tidak berada di Kota Samarinda. Hanya Pono masih berada di Kota Samarinda sampai sekarang," sambungnya.
Alasan Pandemi Covid-19
212 Mart akhirnya tutup dengan alasan terdampak Covid-19 dan kurangnya investor untuk belanja di 212 Mart. Para klien atau investor 212 Mart pun melayangkan tiga tuntutan. Pertama, pertanggungjawaban pengelolaan 212 Mart dari tahun 2018 sampai dengan 2020 transparan dan professional oleh Pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda.
Kedua, lanjut Kadek, meminta pengurus Komunitas Koperasi Syariah 212 Samarinda mengembalikan dana investasi maupun dana lainnya kepada para investor dan bertanggungjawab penuh untuk menyelesaikan permasalahan ini.
“Ketiga, kami minta polisi mengusut kasus 212 Mart Samarinda dijalur hukum karena diduga adanya tindakan penipuan dan penggelapan dana investasi maupun dana lainnya yang dilakukan oleh Pengelola 212 Mart Samarinda,” tegasnya.