Kronologi Penipuan di SMPN 6 Surabaya, Walikota Imbau Hati-hati
Salah satu wali murid di SMPN 6 Surabaya berinisial NH, menjadi korban penipuan dengan modus dapat telepon dari sekolah. Alhasil, uang sebesar Rp84 juta raib usai ditransfer ke rekening pelaku.
Plt Kepala Sekolah SMPN 6 Surabaya, Dra Nanik Partiyah, Mpd mengatakan, kejadiannya Senin, 6 Februari 2023 sekitar pukul 07.30 pagi. Pihaknya mendapatkan banyak laporan dari wali murid yang menanyakan, apakah anaknya jatuh dari tangga.
"Mendengar hal tersebut kami langsung merapatkan barisan dan meminta para korlap untuk merespons pertanyaan wali murid. Meminta wali kelas untuk menginformasikan kepada wali murid bahwa itu hoax dan tidak benar," katanya saat dihubungi, Selasa, 7 Februari 2023.
Di saat bersamaan, ada salah satu wali murid yang kebetulan bekerja sebagai satpam datang dan mengatakan mendapat telepon yang sama.
"Setelah sampai ke sekolah kami pertemukan dengan anaknya, kalau anaknya baik-baik saja," terangnya.
Ternyata, istri dari satpam tersebut yang berada di rumah juga mendapatkan telepon dengan modus yang sama. Tanpa komunikasi dan menghubungi suaminya yang sedang berada di SMPN 6, ia langsung transfer sejumlah uang ke penipu tersebut.
"Tanpa konfirmasi dengan suaminya, dia (sang istri) ke saudara-saudaranya pinjam uang untuk transfer pelaku, yang katanya akan digunakan untuk operasi putranya. Kami tidak tahu kalau sudah terjadi seperti itu," papar Nanik.
Menurutnya, selain korban tersebut ada juga korban yang transfer Rp3 juta ke penipu tersebut. Jadi ada dua wali murid yang tertipu. "Lalu ada yang datang lagi, salah satu kakaknya siswa kelas 8 bilang kalau sudah transfer Rp3 juta untuk adiknya. Kami tetap merapatkan barisan, para korlap ini tetap kami mintai informasi," jelas Nanik.
Ia pun memahami banyak orang tua yang cemas ketika mendapat kabar buruk, apalagi anaknya mengalami kecelakaan. Namun, ia mengimbau agar informasi tersebut sebaiknya dikonfirmasi ke sekolah. Sebaliknya wali murid tidak terburu-buru menanggapi telepon dari nomor yang tidak dikenal.
"Kami berpesan pokoknya kalau ada telepon tidak dikenal jangan ditanggapi. Harus tenang juga supaya bisa berpikir panjang dan perbanyak Istiqfar," pesan Nanik.
Respons Walikota Surabaya Eri Cahyadi
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi meminta para wali murid untuk berhati-hati terhadap modus tipuan lama seperti itu. Modus penipuan lewat telepon memang kerap terjadi beberapa tahun terakhir.
"Kalau ada yang telepon, cek dulu, ditanyakan rumah sakit mana. Mohon maaf ya, kejadian ini sudah terjadi berulang kali. Kalau sudah berulang kali terjadi dengan modus sama, maka kalau ada yang terkena (tertipu) berarti kurang hati-hati," ujar ujarnya saat ditemui di Balai Kota Surabaya.
Eri Cahyadi pun berharap, para wali murid semakin berhati-hati dengan modus penipuan lewat telepon tersebut.
"Biasanya juga teleponan itu pagi hari, bikin kita kaget. Makanya modus-modus seperti ini supaya lebih hati-hati, lebih dikuatkan lagi imannya biar tidak gampang dibohongi," tandasnya.
Advertisement