Kronologi Pengadangan di Bandara Hang Nadim Batam Selama 6 Jam Versi Neno Warisman
Suasana berbeda tampak di Bandara Hang Nadim, Batam. Banyak massa berkerumun di pintu kedatangan bandara di Kepulauan Riau tersebut pada Sabtu, 28 Juli kemarin.
Massa tersebut membentangkan spanduk bertuliskan penolakan atas kehadiran ustazah Neno Warisman. Spanduk itu dibentang warga di depan pintu kedatangan Bandara Hang Nadim.
Selain membentangkan spanduk, mereka juga terdengar meneriakkan yel-yel.
Neno sendiri rencananya hadir di Batam untuk untuk hadir pada kegiatan tablig akbar dan deklarasi #2019GantiPresiden.
Akibat, aksi tersebut, Neno sempat tertahan selama enam jam di bandara. Namun, Neno akhirnya keluar dari Bandara Hang Nadim pada Minggu dini hari dengan didampingi sejumlah pihak, termasuk kepolisian.
Sempat terjadi keributan saat mobil Toyota Fortuner BP 1919 SY yang disebut ditumpangi Neno keluar dari bandara. Namun, situasi segera kembali kondusif.
Dalam video berdurasi 03.03 detik yang beredar di Youtube, Neno sempat mengungkapkan dirinya tengah tertahan di Bandara Hang Nadim.
“Assalamualaikum, saudara-saudara kami di Batam yang sudah menunggu untuk kita deklarasi, saat ini saya masih ada di bandara dan sedang ada di musala dan belum tahu seperti apa. Di luar katanya konon massa yang menolak kehadiran saya tidak bisa dibubarkan,” kata Neno dalam video tersebut.
Ia menerangkan, tujuannya ke Batam untuk mendeklarasikan gerakan #2019GantiPresiden. Namun, saat sampai di bandara, Neno mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari sejumlah orang.
Neno mengaku sejak turun dari pesawat ada beberapa orang yang memfotonya. Hingga sampai di area pemeriksaan, tiba-tiba ia didatangi oleh seseorang yang mengaku aparat kepolisian dan meminta untuk masuk ke salah satu ruang.
“Pokoknya beliau mengatakan ini keadaan enggak aman. Loh enggak aman kenapa? Terus saya disuruh masuk, tapi di ruangan itu kok saya difoto-foto lagi, rasanya saya jengah, terus saya keluar, enggak ah,” kata dia.
Namun, saat keluar, dia mendengar suara tendangan dan terdapat kericuhan kecil. “Saya melangkah keluar lagi, masa berteriak-teriak, ada teriakan pokoknya, pengkhianatan apa, pengkhianat NKRI. Saya sedih banget, saya sedih sekali ya,” ujarnya sembari menangis.
Neno juga mempertanyakan kenapa aksi tersebut bisa dilakukan di bandara yang merupakan objek vital.
“Saya sedih sekali ya, karena kan kita ini satu hal ya, objek vital itu nggak boleh ya ada massa berkumpul banyak. Kenapa musti kayak gitu? Ya saya sedih karena apa, kayak ada yang janggal gitu,” ungkap Neno dalam rekaman videonya. (yas)
Advertisement