Kronologi Kecelakaan Mobil Ketua Umum MUI di Tol Salatiga KM 462
Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang melibatkan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Miftachul Akhyar di jalan Tol Semarang-Salatiga KM 462, diduga akibat sopir yang mengantuk. Meski begitu, polisi masih melakukan pengembangan guna memastikan penyebab laka lantas tersebut.
Peristiwa tersebut bermula ketika Toyota Vellfire bernomor polisi S 1447 NT yang ditumpangi Gus Miftah melaju dari arah Semarang ke Solo. Dari arah yang sama, melaju sebuah truk yang belum diketahui identitasnya memberi tanda lampu dengan tujuan mendahului.
Mobil yang melaju di lajur kanan lantas berpindah ke kiri untuk memberi jalan. Namun, truk boks yang mendahului tersebut berpindah ke jalur kiri dan mengerem mendadak. Akibatnya, mobil yang ditumpangi Gus Miftah menabrak bagian belakang truk karena jarak yang terlalu dekat dan tidak bisa menghindar. Truk tak dikenal itu sendiri kabur usai kejadian.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Kamis, 12 Agustus 2021 subuh, saat Gus Miftah hendak pulang ke Surabaya dari Jakarta melalui jalur darat.
Kasatlantas Polres Semarang AKP Rendi Johan Prasetyo mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.00 WIB di KM 462 Jalan Tol Semarang-Salatiga, Kabupaten Semarang. Peristiwa kecelakaan itu sendiri saat ini tengah ditangani oleh Satlantas Polres Semarang.
"Kendaraan beliau (Ketua Umum MUI) menabrak kendaraan yang ada di depannya di jalur satu arah Semarang menuju Surakarta. Sekarang masih dilakukan penyelidikan. Dugaan sementara karena sopir mengantuk," jelasnya.
Tak ada korban jiwa dalam insiden itu. Gus Miftah diketahui mengalami luka lecet dan sempat menjalani perawatan di RSUD Kota Salatiga. Namun atas permintaan keluarga, Gus Miftah dipindah ke Rumah Sakit Islam (RSI) Jemursari Surabaya.
Menurut data medik dari rumah sakit disebutkan bahwa, dari hasil X-Ray dan rontgen, hasilnya baik. "Alhamdulillah kondisi kiai Miftachul Akhyar baik," kata Ketua Yayasan RSI Surabaya Prof. Mohammad Nuh.
Secara umum, kata Prof. Nuh, kondisi Gus Miftah sangat stabil, bahkan sudah dapat diajak berbicara. "Karena pandemi saat ini istirahat lebih baik. Jika di rumah pasti banyak yang menjenguk," ujar dia.