Kronologi Kapolsek Tembak Anak Buahnya Hingga Tewas
Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) membeberkan kronologi tewasnya seorang anggota polri akibat ditembak Kepala Polsek Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Iptu SW.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, insiden penembakan ini terjadi saat kedua polisi tersebut berusaha membubarkan aksi tawuran pelajar di wilayah mereka.
"Propam Polda sudah lakukan pemeriksaan di TKP. Sewaktu ada tawuran anak sekolah, Kapolsek melakukan upaya pembubaran dengan tembakan peringatan," kata Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal, Sabtu 4 Agustus 2018.
Tembakan peringatan pertama tidak terjadi apa-apa. Bahkan aksi tawuran masih terus terjadi. Saat tembakan peringatan kedua, terjadi desak-desakkan massa. Saat tembakan kedua itulah, meleset dan mengenai satu anggota pada bagian kepala.
"Memang dibolehkan anggota Polri melakukan diskresi. Tetapi ada accident ketika Kapolsek menembakan kedua kalinya, terpeleset karena desak-desakan," kata Iqbal.
Meski bisa melakukan diskresi, namun insiden ini tetap diselidiki. Propam mencari apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Meski nanti ditemukan ketidak sengajaan, Polri tetap akan memberikan sanksi karena kelalaian yang menyebabkan kematian.
Sekadar diketahui, Kapolsek Siotapina Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Iptu SW, tidak sengaja menembak anak buahnya hingga tewas, saat sedang berusaha membubarkan aksi tawuran, Selasa 31 Juli 2018 lalu. (man)
Advertisement