Kronologi ASN Medokan Ayu Surabaya Beri Respons Negatif Ke Warga
Zizi Santoso, warga Medokan Ayu, Surabaya menjelaskan kronologi permasalahanya dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) kelurahan setempat hingga viral di Twitter @ZiziSantoso. Peristiwa itu berawal Zizi hendak mengurus paspor dan imigrasi. Namun permintaan itu ditolak. Scan barcode Kartu Keluarga (KK) miliknya disebut tidak valid.
“Bulan lalu mengurus paspor dan imigrasi ditolak. Terus barcode di scan ternyata nggak bisa soalnya aktanya nggak valid,” kata Zizi kepada media, Rabu, 13 Juli 2022.
Selain itu, kata Zizi, akta kelahiran putrinya juga bermasalah, padahal sebelumnya saat pindah domisili tidak ada permasalahan. Ia pun akhirnya melakukan kepengurusan di Dispendukcapil.
"Akhirnya aku telepon Dispendukcapil dan tracing, ternyata pada Juni 2020 pengurusan online dapat fisiknya dan sudah dikirim ke Kelurahan Medokan Ayu," jelasnya.
Mendapatkan informasi itu, Zizi kemudian langsung menuju ke Kantor Kelurahan Medokan Ayu. Namun, dirinya langsung mendapatkan perlakuan buruk dari ASN yang bertugas.
“Aku ambil itu (akta kelahiran) ke kantor kelurahan, saya bilang mau ambil. Disemprot kok (katanya) dari dulu nggak diambil. Aku kan nggak tahu kalau harus ambil yang akta cetak karena aku baru tahu ini,” ucapnya.
Meski demikian, ASN tersebut tetap mencarikan akta kelahiran selama 30 menit, namun tetap tidak ketemu. Salah satu pegawai bernama Danu Budi Prayogo bagian Kasi Pemerintahan memintanya untuk mengurus surat kehilangan.
“Danu itu ngomong, "Bu mohon maaf, mohon kebesaran hatinya, mohon urus surat kehilangan". Aku disuruh urus surat kehilangan, aktanya hilang dan sudah dua tahun, jadi staf ganti,” ujar Zizi.
Zizi akhirnya mengurus surat kehilangan ke kepolisian dan menyerahkan lagi ke Dispendukcapil. Setelah berkas selesai, Zizi kembali ke Kelurahan Medokan Ayu. Tujuannya tentu mengambil akta itu.
"Aku disuruh segera ambil supaya nggak membebani kelurahan. Aku kan bingung. Sudah proses lama, ini malah dapat kata-kata begitu," katanya.
Meski demikian, akta anak Zizi yang sudah ada tersebut tetap tidak bisa di scan barcode oleh imigrasi. Ia pun kebingungan mencari jalan keluar sebab pihak kelurahan tidak meresposnya.
Pihak Kecamatan Rungkut bakal memanggil staf Kelurahan Medokan Ayu yang bermasalah. Camat Rungkut, M. Habib mengatakan kejadian serupa tidak hanya terjadi kali ini saja. Bahkan, ia berkali-kali mengingatkan kepada ASN di Kelurahan Medokan Ayu.
"Kejadian ini bukan yang pertama. Sebelumnya sudah saya ingatkan untuk melayani warga dengan hati dan humanis," kata Habib.
Advertisement