Kronologi Ashanty Nyaris Kehilangan “Istana Cinereâ€
Pasangan Anang Hermansyah dan Ashanty nyaris ditipu perempuan calon pembeli rumahnya, yang biasa disebut "Istana Cinere. Dua calon pembeli itu diduga bernama bernama Rita dan Handuri Wijaya. Keduanya mengaku sebagai pasangan suami istri yang hendak membeli rumah mewah keluarga Anang-Ashanty seharga Rp35 miliar tanpa ditawar.
Ashanty menunggu janji pasangan itu untuk membayar down payment (DP) penjualan rumah. Namun pembayaran itu tidak kunjung terealisasi meski Anang-Ashanty dan calon pembeli rumah itu sudah tanda tangan kesepakan jual beli di notaris.
Usut punya usut, Ashanty yang ngebet ingin beli rumah baru itu akhirnya mendapat informasi penting dari beberapa orang termasuk diva pop Titi DJ, tentang dugaan penipuan pasangan bernama H Handuri Wijaya bin Hj Mustofa dan Rita Hapsari Ningtyas.
Ashanty yang resah dengan informasi buruk itu, akhirnya menyuruh sang suami untuk menggali informasi ke kampung halamannya, Jember, Jawa Timur. Sebab, pasangan Rita dan Handuri mengaku sebagai orang kaya asal Jember, alias Sultan Jember yang mempunyai garis keturunan campuran Malaysia-Amerika Serikat.
Ashanty membeberkan bagaimana pertemuannya dengan penipu yang hendak membeli rumahnya di kanal YouTube keluarga The Hermansyah – A6. Ibu empat anak itu tampak geregetan saat menceritakan bagaimana kedok Rita dan Handuri terbongkar.
Sang penipu mendatangi Ashanty dan Anang di kediamannya di Cinere, Depok. Mereka berbicara panjang lebar seputar rumah tersebut. Tak hanya berdua, Ashanty juga didampingi asisten dan notarisnya bersama Anang.
Ashanty rupanya tergiur nominal Rp35 miliar tanpa nego dari calon pembeli rumah yang baru dikenalnya itu. Bahkan, Ashanty nyaris memberikan salinan surat (sertifikat) rumah miliknya.
"Tapi anehnya aku ditahan-tahan sama ini (asisten) dan notaris, jangan Bun, jangan. Aku dengerin mereka juga lho ngomong lama sampai 3 jam," ungkapnya.
Ashanty mengungkapkan dirinya percaya dengan pengakuan pembeli rumahnya itu yang membeberkan bahwa mereka adalah pengusaha dari Jember. Rekam jejak penipu yang juga dilihatnya dekat dengan lembaga hingga bupati juga menjadi alasan Ashanty mempercayai mereka.
"Jangankan sumbangan Rp 200 miliar (ke PMI), sumbangan Rp15 miliar aja nggak terealisasi. Seorang bupati sampai yang lainnya percaya, gimana saya nggak kesirep," ungkap Ashanty.
Akhirnya, Ashanty mengikuti perkataan notarisnya tersebut. Tak lama, komunikasi berlanjut via sambungan telepon. Dalam pembicaraan yang direkam Ashanty, pembeli rumah tersebut meminta sejumlah data surat rumah dengan alasan sebagai data mengurus pembelian. "Pinter, dia jago banget ngomong," ujar Ashanty lagi.
Ashanty tak menyangka sepak terjang sang penipu ini. Dia pun heran sendiri dengan keberanian penipu tersebut yang berani mendekati pejabat hingga publik figur seperti dirinya.
"Berani banget dia," kata Ashanty seperti kehabisan kata-kata.
Ashanty kemudian disadarkan soal modus penipuan itu ketika banyak orang yang mengirimi pesan via Instagram maupun WhatsApp. Mereka mengungkap identitas calon pembeli rumah yang ternyata penipu.
"Sampai akhirnya banyak banget yg DM aku, WA kita, dan share link tentang mereka, bahkan ada temen public figure yang udah kena juga. Korbannya bukan hanya orang ada uang, orang nggak ada pun katanya pada kena," ucap Ashanty lagi.
Ditelusuri lebih lanjut, penipuan yang dilakukan oleh calon pembeli rumah Ashanty ternyata tidak hanya sekali. Sebelumnya perempuan yang sama pernah menjanjikan sumbangan ke PMI Jember sebesar Rp16 miliar. Namun sumbangan itu tak kunjung datang. Prank sumbangan dari Rita dan Handuri juga dijanjikan ke PMI Bondowoso dan PMI Jawa Timur.
Advertisement