Kronologi Armuji Vs Kabag Ops Polrestabes Surabaya Berakhir Damai
Wakil Walikota Surabaya, Armuji sempat mengalami kesalapahaman dengan AKBP Toni Kasmiri, Kabag Ops Polrestabes Surabaya. Tetapi, kini keduanya telah berdamai. Masalah sudah selesai ditandai dengan saling berjabat tangan pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Lantas apa yang menyebabkan keduanya sempat bersitegang?
Kesalapahaman tersebut bermula ketika Wakil Walikota Surabaya yang akrab disapa Cak Ji mendatangi proses eksekusi 28 rumah warga yang berdiri di atas tanah sengketa kawasan Jalan Dukuh Pakis IV A, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya, Rabu, 9 Agustus 2023.
Kabag Ops Polrestabes Surabaya, Toni Kasmiri yang saat itu sedang melalukan eksekusi bersama juru sita Pengadilan Negeri Surabaya awalnya menganggap kedatangan Cak Ji ingin menghalangi proses tersebut.
"Kenapa bapak kesini (Dukuh Pakis), memprovokasi warga, menghalang-halangi pihak PN, kami hanya menjalankan tugas. Selama ini sidang kemana saja," ujar Toni dalam cuplikan video kesalapahamannya dengan Armuji yang sempat viral di sosial media.
Mengenai hal tersebut saat dikonfirmasi, Armuji membantah bahwa kedatangannya ingin menghalangi proses eksekusi. Ia mengaku hanya ingin membantu warga untuk mengangkut barang-barangnya.
"Saya dapat laporan dari warga rencanannya rumahnya mau disita dan sudah ada produk hukum tetap. Saya tanya ke warga itu tanah siapa, warga bilang itu bukan tanahnya. Saya bilang ya sudah ikuti prosedur yang ada," kata Armuji.
Lanjut Armuji, warga mengetahui bahwa tanah itu bukan miliknya, tetapi 28 warga tersebut juga belum memiliki tempat tinggal penganti. Lantas, sebagai kepala daerah, ia berinisiatif datang untuk membantu warga bernegosiasi dengan petugas.
"Saya bilang ingin bantu warga bernegosiasi dulu, baru pindah kalau sudah ada tempat tinggal pengganti," terangnya.
Namun, ada kesalapahaman informasi yang diterima Armuji. Ternyata, warga sebelumnya sudah mendapatkan sosialisasi dari PN dan diberi pesangon.
"Itu tidak cerita (warga tidak cerita). Lalu saya minta biar warga mengeluarkan barangnya sendiri agar tidak rusak. Saya dekati Pak Toni untuk hal itu, supaya warga bisa mengeluarkan barangnya sendiri," kata Armuji.
Dari sinilah kesalapahaman antara Armuji dan Toni Kasmiri terjadi. "Mungkin mereka (polisi) salah paham dengan maksud saya. Kita datang cuma biar warga tidak ketakutan saat eksekusi. Salah paham saja," tambahnya.
Saling Berjabat Tangan
Kesalahpahaman keduanya tak berlangsung lama. Kabag Ops Polrestabes Surabaya, Toni Kasmiri didampingi Kombes Pol Pasma Royce berkunjung ke rumah dinas, Armuji, Kamis 10 Agustus 2023.
Keduanya lantas mengobrol santai dengan saling melempar senyum saat ngopi bersama. Kesalahpahaman yang terjadi berakhir dengan jabat tangan dan senyum kedua belah pihak.
Setelah duduk bersama, Armuji dan Toni sepakat untuk saling memaafkan satu sama lain dan memastikan sinergitas Pemkot Surabaya dengan Polrestabes Surabaya akan semakin erat dan menyelesaikan segala permasalahan di Surabaya.
"Semua berakhir dengan jabat tangan dan senyum keduanya untuk mengakhiri kesalahpahaman ini," kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Haryoko Widhi.
Sebagai informasi, sebanyak 25 Kartu Keluarga (KK) di Jalan Dukuh Pakis IV A, Kecamatan Dukuh Pakis Surabaya diminta mengosongkan rumahnya yang berdiri di tanah sengketa.
Eksekusi tersebut adalah buntut dari kasus sengketa lahan antara Weni Oentari dan Sidik Dewanto. Weni menggugat Sidik atas lahan yang berada di RW 2 Dukuh Pakis 4, Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya.
Dalam gugatan itu, pengadilan memenangkan Weni Oentari melalui putusan sidang Nomor 944/Pdt.G/2019/PN.SBY. Sehingga Weni berhak atas lahan seluas 2.926 meter persegi yang kini ditempati warga.
Advertisement