Kritik Seorang yang Tak Faham, Gus Reza Berpuisi â€Indonesiaku Ibu Pertiwikuâ€
KH Reza Ahmad Zahid, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Machrussyiyah Lirboyo Kediri, ternyata mempunyai kegelisahan tersendiri terhadap mereka yang mengaku tak faham terhadap nilai ajaran Islam. Tanpa bermaksud menyudutkan seseorang, Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Jawa Timur ini, bermaksud mengingatkan akan nilai-nilai Islam yang tak bertentangan dengan nilai budaya di Indonesia.
“Saya menulis ini, dalam perjalanan pulang dari Amerika Serikat. Di tengah perjalanan 14 jam di pesawat udara, saya bikin renungan ini,” tutur Gus Reza, panggilan akrabnya pada ngopibareng.id.
Gus Reza menulis puisi tersebut tertanggal 4 April 2018, di tengah munculnya masalah puisi yang dibacakan Sukmawati Soekarnoputri berjudul “Ibu Indonesia” yang menyinggung perasaan umat Islam itu.
Untaian kata-kata Gus Reza sempat mendapat perhatian dari warganet ketika diunggah di akun facebook miliknya. Kali ini, ketika memberikan sambutan dalam Islamic Education & Tourism Expo (IEE), di City of Tomorrow (Cito) Surabaya, 18-22 April 2018, kiai muda ini membacakan puisinya tersebut. Disaksikan CEO ngopibareng.id, Arif Afandi dan sejumlah pengunjung acara pameran tersebut. Berikut lengkapnya:
INDONESIAKU IBU PERTIWIKU
Karya (KH. Reza Ahmad Zahid bin KH Imam Yahya Mahrus Lirboyo)
Yang aku tahu
Aku Ridlo Alloh Tuhanku
Aku Bangga Indonesia Ibu Pertiwiku
Berbagai macam bahasa ras dan suku
Berbagi bersama dalam bangsa yang satu
Sebagai bukti kedahsyatan ciptaanMu
Bentangan laut hamparan pulau
Bumi yang harum serta dedaunan hijau
Menjadi simbol keindahan sifatMu
Yang aku tahu
Aku Ridlo Islam Agamaku
Aku Kagum Indonesia Negaraku
Sopan santun tutur kata bangsaku
Lembut mengurai makna direlung kalbu
Aku diajarkan untuk selalu menjagamu
Lantunan merdu dalam celoteh alammu
Bak syair merdu titipan pewujudku
Aku terpanggil olehNya untuk setia padamu
Yang aku tahu
Aku Ridlo Muhammad Nabiku
Aku takjub padamu Indonesia tanah airku
Lantunan takbir menjaga setiap jengkal tanahmu
Puja bangsamu seakan enggan melepasmu
Ibarat buah hati yang terselimuti pelukan ibu
Bila kau ada disini jaga warisan moyangmu
Indahnya tradisi dan kalam ilahi bersatu
Ibarat pelangi beda warna indahnya berpadu
Kediri, 4 april 2018
(adi)
Advertisement