Kritik Pedas BEM UI ke Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melayangkan kritik terhadap Presiden Jokowi dan wakilnya, Ma'ruf Amin atas tiga tahun kepemimpinannya. Melalui unggahan video berdurasi 16 detik dalam akun Twitter dan Instagram resmi BEM UI @BEMUI_Official, mereka memvisualisasikan Presiden Jokowi dengan hidung yang memanjang seperti tokoh pinokio. Sementara Ma'ruf Amin berada di belakang memegang erat pundak Presiden Jokowi.
Keduanya divisualisasikan lengkap dengan tulisan 'Kerja Kerja Kerja Tapi Sia-sia'. Tak hanya itu, dalam unggahan tersebut BEM UI juga turut menyertakan hastag #cukupsudah: kami lelah.
BEM UI menilai Presiden Jokowi tak pernah peduli terhadap suara rakyat yang memilihnya menjadi kepala negara, justru hanya memperburuk kehidupan rakyat.
"Jokowi adalah contoh baik bagi kita tentang seorang Presiden yang dipilih dengan suara rakyat, tetapi tidak pernah menunjukkan keberpihakannya pada rakyat dan sering memperburuk sendi-sendi kehidupan rakyat," tulis BEM UI.
Menurut BEM UI, kepemimpinan Presiden Jokowi kian diperburuk dengan adanya Ma'ruf Amin yang tugasnya tidak lebih dari sebagai simbol dan pajangan di depan kelas-kelas Sekolah Dasar (SD).
"Bagaimana mungkin kita menuju kemajuan jika negara ini dipimpin oleh pendusta dan sebuah foto pajangan?" ujar BEM UI.
BEM UI menyebut segala hal manis yang diucapkan oleh Presiden Jokowi dan Ma'ruf Amin pada masa kampanye hanyalah angin lalu demi memuluskan jalan menuju kekuasaan tanpa pernah terealisasi maksimal.
BEM UI mengatakan bahwa hingga kini tidak ada satu pun janji politik keduanya yang terpenuhi dengan sempurna.
"Lebih dari setengah masa jabatan Jokowi-Ma'ruf Amin telah berjalan, tetapi tak ada satupun janji-janji politik yang terpenuhi sempurna," tutur BEM UI.
Tiga Tahun Menjabat, Rakyat semakin Dibabat!
Dalam unggahan terbaru, BEM UI kembali menuliskan uneg-uneg dengan judul "#CUKUPSUDAH : TIGA TAHUN MENJABAT, RAKYAT SEMAKIN DIBABAT!"
"Tiga tahun masa jabatan Jokowi-Ma’ruf, rakyat terus digebuk oleh kebijakan-kebijakan pemerintah yang biadab. Pendidikan masih mahal dan tak demokratis, dana APBN yang terus disikat untuk hal-hal minim urgensi, permasalahan lingkungan dibiarkan, praktik KKN semakin marak, sampai kasus pelanggaran hak asasi manusia yang tak kunjung mendapat keadilan juga terus membludak.
Tiga tahun menjabat, kami terus tersiksa. Masih pantaskah Jokowi-Ma’ruf Amin ada di tahta?".
Istana Belum Merespons
Sejauh ini Istana Kepresidenan belum merespons kritik dari BEM UI tersebut.