Nasdem Desak Risma cabut Larangan OPD Bicara ke Media
Wakil Ketua DPD Nasdem Kota Surabaya Vinsensius Awey berharap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk tidak baper atas kritik atau sanggahan yang disampaikan oleh anggota fraksi Nasdem DPRD Kota Surabaya, Imam Syafi'i. Imam Syafi'i sebelumnya menyampaikan kritik dugaan penyelewengan jabatan dan APBD untuk kepentingan pemilihan Wali Kota Surabaya 2020 nanti. Imam Syafi'i menyampaikan kritik tersebut saat rapat paripurna beberapa hari yang lalu.
Menurut Awey, yang disampaikan oleh Imam Syafii dalam sidang paripurna tersebut adalah bentuk perhatian dan kasih sayang Fraksi Nasdem kepada Risma, yang dianggap sudah sukses dalam membangun kota Surabaya.
"Jangan baper-lah. Gitu aja kok. Itu kan bentuk perhatian dan wujud kasih sayangnya Mas Imam kepada wali kota," kata Awey kepada ngopibareng.id, Sabtu 2 November 2019.
Bagi Awey, tak ada niat dari Imam maupun Nasdem untuk menurunkan harga diri Risma. Namun, semata-mata untuk menjalankan fungsinya sebagai anggota dewan untuk mengawasi dan mengingatkan jalannya pemerintahan Kota Surabaya dengan baik.
"Jelaslah, fungsi pengawasan itu jadi titik krusial dalam terciptanya good governance. Kenapa? Karena akan mempersempit perbuatan tercela yang dilakukan oleh eksekutif," kata Awey.
Selain itu, kritikan juga sebagai bentuk peringatan kepada Pemkot Surabaya agar dana APBD yang ada, jangan sampai disalahgunakan untuk kepentingan kepala OPD tertentu. Utamanya, dalam membentuk mem-branding figur tertentu untuk kepentingan pemilihan Wali Kota Surabaya. Selain itu, kritik disampaikan untuk mengingatkan Risma tentang adanya desas-desus di luar soal mafia perizinan di lingkungan Pemkot Surabaya.
"Ini kan sesuai yang terjadi di lapangan kalau ada suara-suara sumbang. Padahal kritik dan masukan itu, bisa jadi penilaian bagi kinerja kepala OPD tersebut," kata Awey.
Mantan anggota DPRD Surabaya 2014-2019 itu mengatakan, peran DPRD yang semakin kritis akan menjadi mitra pemerintah Kota Surabaya dalam proses penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, berwibawa, dan tidak tercela. Sehingga, bisa benar-benar membawa Surabaya lebih maju dan sejahtera.
"Sekali lagi, jangan baperan. Apalagi sampai minta kepada seluruh jajaran untuk tidak berbicara ke media. Justru, komunikasi dan informasi yang diberikan oleh mereka itu sangat diperlukan masyarakat," kata Awey.
Maka dari itu, ia berharap polemik ini bisa segera berakhir. Selain itu, ia ingin Risma segera mencabut larangan OPD berbicara kepada media. Demi mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
"Sudahlah gitu aja tidak usah terlalu diributkan. Apalagi melarang gitu. Kita sama-sama ingin adanya evaluasi ke Pemkot demi berjalan baik," pungkasnya.
Advertisement