Kritik Hasto pada Fadli Zon, Ratna Sarumpaet, dan Rocky Gerung
Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto secara khusus menyampaikan rasa bangga atas prestasi Samanta Editsho, pecatur perempuan cilik, yang dengan langkah kecilnya namun penuh daya tahan dan strategi jitu mampu mengalahkan Alexandra Shvedova, pecatur Rusia dengan rekam jejak tidak terkalahkan dalam 10 babak pertandingan.
"Indonesia sangat berbangga. Namanya pecatur, dalam pertandingan final berhadapan dengan Rusia, sering kalah mental terlebih dahulu. Namun Samantha Editsho ternyata memiliki strategi, ketajaman langkah dan mentalitet sang juara," kata Hasto dalam keterangan tertulis yang diterima ngopibareng.id, Jumat 23 November 2018.
Hasto mengatakan, betapa bangganya ketika lagu Indonesia Raya berkibar dalam Santiago de Compostela Spanyol tersebut dan menjadi juara pertama World Cadets Chess Championship Girls U-10, 2018.
"Beragam prestasi yang muncul di tingkat dunia, termasuk Asian Games, tidak terlepas dari cara berpikir positif pemimpinnya, Presiden Joko Widodo. Berpikir positif, menghasilkan sikap dan tindakan positif," ujarnya.
Dengan tindakan positif, lanjut Hasto, akan menciptakan kebiasaan positif, dan puncaknya adalah terbangunnya kultur positif.
"Hal ini menjawab mengapa sosok seperti Fadli Zon, Ratna Sarumpaet, dan Rocky Gerung sering melahirkan hal-hal yang kontroversi. Hal ini dimulai dari cara berpikirnya. Membangun kultur positif ini pasti juga menghinggapi para Atlet Indonesia penerima medali emas. Mereka pasti menghargai proses, keringat perjuangan dan prestasi. Mereka sosok pembelajar dan peletak budaya prestasi bangsa," ujarnya.
Dengan demikian, kata dia, membangun kinerja bangsa pelopor, bangsa berprestasi tidak bisa dilakukan dengan pendekatan ala Fadli Zon atau Ratna Sarumpaet, tetapi melalui sosok seperti Samantha Editsho yang belum genap berusia 10 tahun sudah mampu membawa keharuman bangsa dengan mengibarkan Sang Dwi Warna sebagai lambang prestasi dan supremasi Bangsa Indonesia.
"Selamat untuk Samantha, sosok anak kecil berpikir besar yang mengharumkan nama bangsa. Indonesia dengan budaya timurnya bukanlah tempat bagi mereka yang selalu berpikir negatif. Berpikir dan bertindak negatif adalah racun kemajuan peradaban bangsa," kata dia. (man)
Advertisement