Kritik dan Apresiasi Anas Karno Masalah Wisata Kya-kya Surabaya
Alunan simbal khas negeri tirai bambu yang digaungkan oleh Walikota Surabaya, Eri Cahyadi diiringi tarian Barongsai menjadi pertanda dibuka kembali wisata kuliner Kya-Kya, Kembang Jepun, Surabaya, Sabtu, 10 September 2022. Wisata kuliner yang sempat booming tahun 2003-2010 itu mati suri di zaman Tri Rismaharini. Kini dibangkitkan lagi oleh Eri Cahyadi.
Dibukannya kembali kawasan wisata pecinan ini disambut dengan meriah oleh warga. Dari pantauan Ngopibareng.id pada hari pembukaan, area Kya-Kya disesaki oleh ribuan pengunjung sejak pukul 18.00 hingga 21.00 WIB. Sekitar 58 UMKM diberikan stand untuk menjajakan jualannya.
Upaya menghidupkan kembali Kya-Kya merupakan ide brilian dari Eri. Entah saran dan bisikan dari siapa, namun Kya-Kya Reborn akan menjadi salah satu daya tarik wisata kota pahlawan.
Ide brilian Eri dan tim itu juga diapresiasi oleh Anggota DPRD Surabaya Anas Karno. Menurutnya, ini adalah cara Walikota Surabaya untuk kembali mengangkat nama Surabaya usai dihantam pandemi Covid-19.
"Launching Kya-Kya menarik perhatian. Karena ini menghidupkan lagi ikon masa lalu kota Surabaya yang mati," terangnya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut menambahkan, banyaknya masyarakat yang datang sambil menikmati jajanan, membawa berkah bagi para pelaku UMKM diwilayah sekitar, maupun yang berdagang di tempat tersebut.
"Tentunya kondisi ini sangat bagus bagi kelangsungan usaha mereka. Dengan padatnya pengunjung bisa menumbuhkan kembali UMKM di wilayah sekitar khususnya di Kya-Kya," katanya.
Meski begitu, apresiasi harus diimbangi dengan kritikan. Apalagi legislator bertugas sebagai pengawas eksekutif. Menurut Anas, ada beberapa catatan yang harus diperhatikan Eri dan Pemkot Surabaya. Yakni terkait infrastruktur dan fasilitas umum yang perlu dibenahi. Termasuk pula ketersediaan lahan parkir dan toilet umum.
"Hal ini penting untuk memberi kenyamanan bagi para pengunjung, sehingga mereka merasa puas dan tentunya ingin kembali lagi berwisata di Kya-Kya," terangnya.
Kawasan wisata Kya-Kya Reborn di Kembang Jepun merupakan program baru Eri setelah berhasil mengangkat kota tua Tunjungan dengan tajuk wisata ‘Tunjungan Romansa’. Anas berharap pemkot bisa terus menelurkan ide-ide baru terkait tempat wisata ikonik lainnya di Surabaya.
Menurut Anas, ketika berdiri tempat wisata ikonik yang melibatkan UMKM di Surabaya, maka akan banyak tempat wisata yang menjadi pilihan warga Surabaya. Sehingga lalu lintas pergerakan ekonomi terdistribusi dengan baik.
"Ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi pelaku UMKM yang terdistribusi merata. Tidak hanya di Kya-Kya dan Tunjungan Romansa yang letaknya di utara dan pusat Surabaya. Sehingga mereka bisa tumbuh bersama. Yang ujungnya untuk membangkitkan ekonomi Surabaya," katanya.