Krisis Pangan Dunia, Khofifah Minta Tiap Daerah Punya Food Estate
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indarparawansa mendorong setiap daerah memiliki food estate sesuai dengan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada di wilayahnya masing-masing. Keberadaan food estate ini sebagai upaya penguatan dan peningkatan produksi pangan untuk menghadapi krisis pangan yang sedang dihadapi dunia.
Hal ini disampaikan Khofifah dalam sarasehan PMII Jawa Timur Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Selasa, 23 Agustus 2022. Dia menyebut saat ini, dunia menghadapi tiga jenis krisis yakni krisis energi, krisis pangan dan krisis keuangan.
“Dampaknya inflasi cukup tinggi di beberapa negara. Itu yang saya ingin breakdown,” tegasnya.
Untuk itu, dia mengajak setiap Kepala Daerah di Jawa Timur melakukan pemetaan potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Baik itu SDA maupun SDM (sumber daya manusia). Selanjutnya, harus dipetakan seberapa besar potensi yang dimiliki bisa memberikan penguatan di sektor pangan dan energi, termasuk renewable energi. “Bagaimana kita mengkonversi energi berbasis fosil menjadi enegri terbarukan,” tegas Khofifah.
Menurutnya, energi itu bisa berbentuk apapun, apakah energi itu berbasis air. Di mana Jawa Timur memiliki sumberdaya yang luar biasa. Bisa juga energi hydro power, sumber daya angin atau sumber daya alam lain yang memungkinkan menjadi subtitusi migas yang berbasis fosil.
Di sektor pangan, Khofifah mengaku Jawa Timur cukup percaya diri. Sebab per Jul 2022 lalu, Jawa Timur telah menghasilkan produksi pangan sebesar 8,3 juta ton. Dalam dua tahun terakhir yakni 2020-2021, lanjutnya, produksi padi Jawa Timur tertinggi di seluruh Indonesia. “Tahun ini bisa tembus di atas 10 juta ton padi kita,” tegasnya.
Artinya, menurut Khofifah, Jawa Timur harus berseiring dengan provinsi lain yang sama-sama memberikan penguatan dan peningkatan produksi pangan tidak hanya padi. Sebagai contoh, di Gresik baru saja diresmikan food estate mangga.
Gubernur meminta Banyuwangi membuat food estate manggis. Karena Banyuwangi memiliki potensi manggis yang luar biasa. Dari sisi lahan di Banyuwangi cukup luas dan SDM-nya handal dan jejaring luar biasa.,
“Jadi kalau misalnya ada food estate manggis ini offtaker-nya sudah ada,” tegasnya.
Di sektor keuangan, dunia menghadapi krisis keuangan terutama masalah inflasi yang cukup tinggi. Di indonesia angka inflasi year ono year sebesar 4,9 persen. Untuk itu, Dia berharap proses pengendalian inflasi dilakukan oleh kabupaten/kota dan provinsi. “Kepala Daerah punya tugas yang tidak ringan untuk mengendalikan inflasi di daerah masing-masing,” tegasnya.
Advertisement