Cegah Krisis Pangan, Bulog Rencana Impor 1 Juta Ton dari China
Perum Bulog berencana mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dari China, di tahun depan. Rencana impor untuk mengantisipasi menurunnya produksi beras dalam negeri akibat kekeringan.
Impor Beras Tahun Depan
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebut ancang-ancang impor beras untuk tahun depan sebagai antisipasi krisis pangan akibat musim kemarau yang berkepanjangan.
"Produksi dalam negeri memang ada penurunan, tidak salah siapa-siapa karena kita tidak bisa melawan alam. Kemarin awal-awal tahun karena masalah banjir, banyak akhirnya yang gagal panen sehingga produksinya masih kurang. Hari ini ada El Nino, kekeringan pasti akan juga berpengaruh pada produktivitas sawah. Jadi, wajar," katanya.
Budi menyebut rencana itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Rencananya, beras sebanyak 1 ton akan diimpor dari China. "1 juta ton itu kita ambil dari China, karena China yang mempersiapkan itu dan sudah bekerja sama antara Presiden (Indonesia) dengan Presiden China. Udah kontrak perjanjian," katanya dikutip dari Detik.
Impor 2 Ton Tahun ini
Budi juga menyebut, tahun ini pemerintah telah mengimpor beras total sebanyak 2 juta ton. Impor beras yang berlangsung sejak 2022 menjadi berkepanjangan sebab kondisi cuaca yang berdampak pada tingginya angka gagal panen.
"Kita impor mulai tahun lalu akhir 2022. Tapi, ternyata berkepanjangan masalah cuaca, produksinya menurun, kita ditugaskan 2 juta (tahun 2023)," lanjutnya.
Sejumlah Negara Tutup Ekspor
Sebelumnya, Jokowi juga menyebutkan sulitnya mencari negara yang mau mengimpor beras. Sejumlah negara eksportir beras kini mulai mengurangi hingga menutup keran ekspor beras.
Jokowi menyebut ada 19 negara yang tak lagi mengekspor beras. Salah satunya adalah India, negara pengeskpor beras terbesar dunia.
Sehingga tahun depan, Indonesia mengamankan impor beras dari China, bukan dari negara lain seperti Vietnam, Thailand atau Pakistan.