Krisis Iklim, Bencana Menerpa Amerika Serikat hingga Asia
Cuaca yang ekstrem sedang melanda dunia. Di waktu yang bersamaan, gelombang panas sedang menerpa Amerika Serikat. Sedangkan di Korea Selatan dan Indonesia, sedang diterjang banjir.
Dilansir dari Al Jazeera, permintaan akan tenaga listrik meningkap drastis di Texas pekan ini. Rumah dan perkantoran mengonsumsi listrik berlebih untuk pendingin ruangan.
Pakar meteorologi memprakirakan suhu tinggi akan dialami Houston, kota terbesar di Texas. Di sini, suhu diperkirakan sedikitnya mencapai 37,8 derajat Celsius setiap harinya, sejak 17 Juli hingga 21 Juli. Suhu yang melonjak cukup tinggi dibandingkan suhu normal di masa yang sama tahun lalu, mencapai 34,4 derajat Celsius.
Lembaga Layanan Cuaca Nasional AS menyebut jika gelombang panas akan meluas di wilayah timur dan barat. California diprediksi akan mengalami kebakaran hutan akibat suhu yang panas.
Suhu panas juga dirasakan di Italia, terutama di Kepulauan Sisilia dan Sardinia. Dimana suhu diprakirakan mencapai 48 derajat Celsius.
Banjir dan Panas di Asia
Jika di Amerika Serikat dan Eropa mengalami gelombang panas, negara di Asia seperti Korea Selatan, juga Indonesia, tidak berhenti diterjang banjir akibat hujan esktrem.
Di Korea Selatan, sedikitnya 40 orang meninggal akibat terjebak banjir dan juga tanah longsor akibat hujan ekstrem akhir pekan lalu.
Sedangkan di Indonesia, hujan menyebabkan banjir lahar dingin, banjir bandang dan tanah longsor, berlangsung di sejumlah wilayah di Jawa Timur, Jawa Barat dan Sumatera Barat.
Meski sejumlah negara di Asia juga mengalami gelombang panas. Jepang mengeluarkan peringatan gelombang panas untuk warganya yang tinggal di 20 prefecture.
Sedangkan China, mencatat suhu mencapai 53 derajat Celsius pada Minggu, 16 Juli 2023.
Advertisement