Krisis Kemanusiaan Meledak di Afghanistan, Saat Musim Dingin Tiba
Sejak setahun Taliban mengambil alih pemerintahan, Afghanistan, rakyat telah menderita kekeringan terburuk dalam beberapa dekade sejak tahun lalu. Kini, melanda 80% dari negara yang terus dilanda kecamuk itu.
Kekeringan telah mengurangi hasil panen dan merusak pendapatan keluarga petani, mendorong banyak orang meninggalkan desa mereka.
Ledakan krisis kemanusiaan dikhawatirkan terjadi di Afghanistan, ketika musim dingin tiba. Krisis ekonomi juga tidak terelakkan terjadi di Afghanistan hingga saat ini.
“Situasinya sangat kacau. Kami prihatin krisis kemanusiaan besar mungkin benar-benar meletus selama musim dingin,” ungkap Wakil Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC) Gilles Carbonnier, dilansir sejumlah media, Rabu 8 Desember 2021.
Oleh karenanya, Carbonnier mendorong negara-negara yang memiliki pengaruh untuk membantu Afghanistan, terutama menyalurkan bantuan finansial.
“Kami juga melibatkan semua bangsa, negara-negara, yang memiliki pengaruh untuk dapat mempertahankan kapasitas untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Menyampaikan bantuan ini antara lain melalui pembayaran gaji perawat, dokter, bidan dan lainnya,” terangnya.
Krisis ekonomi juga tidak terelakkan terjadi di Afghanistan hingga saat ini.
“Kami juga prihatin dengan kekurangan likuiditas, yang mungkin membuat krisis ekonomi besar, yang sudah ada tetapi yang mungkin lebih buruk. Jika warga tidak lagi memiliki pendapatan,” ucap Carbonnier.
Dijelaskan Carbonnier, pihaknya memastikan ICRC meningkatkan dukungan terhadap operasional rumah sakit serta pusat rehabilitasi fisik untuk dapat memberikan layanan kesehatan dan medis di Afghanistan.
“Meningkatkan dukungan kami terhadap 17 rumah sakit di seluruh negeri selain tujuh pusat rehabilitasi fisik, untuk dapat memberikan layanan kesehatan dan medis,” kata Carbonnier lagi.
Saat ini setidaknya terdapat 1.800 staf ICRC, yang memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh penjuru Afghanistan.