Warga Padat Penduduk Ini Menyulap Kampungnya Jadi Kampung Jahe
Sekilas tak ada yang beda antara kampung di Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Tukangkayu, dengan perkampungan padat penduduk lainnya di Banyuwangi. Namun, jika diperhatikan secara seksama, ada banyak tanaman jahe di rumah-rumah warga.
Ya, sejak beberapa waktu lalu, warga Jalan Cut Nyak Dien, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi punya inisiatif untuk menyulap kampungnya menjadi sentra jahe. Mereka memanfaatkan lahan pekarangan yang terbatas. Maklum, daerah ini merupakan perkampungan padat penduduk. Tapi warga tak kurang akal. Mereka menyiasatinya dengan menanam jahe dalam polybag.
Ide Kampung Jahe bermula dari inisiatif warga yang menanam jahe di tempat yang sempit. Awalnya hanya beberapa orang yang menanam jahe di pekarangan rumahnya. Namun semakin hari semakin banyak warga yang menanam tanaman berkhasiat ini.
"Sekarang sudah hampir merata warga menanam jahe di pekarangan rumah," ujar salah seorang warga, yang menanam jahe Qorinatul Urbaniyah, Selasa, 23 Februari 2021.
Jahe yang ditanam dari jenis jahe emprit, jahe merah hingga jahe gajah. Semuanya ditanam dengan cara organik. Agar hasilnya bagus, warga diberi pelatihan cara menanam jahe yang baik.
Warga juga mendapatkan pelatihan untuk pengolahan jahe menjadi kuliner berbahan jahe seperti bagiak, keripik matahari, kucur, jenang tape dan dodol jahe hingga makanan berat bercita rasa jahe.
"Semua beraroma dan rasa jahe. Minuman juga, mulai dari jahe hangat, wedang ronde, teh jahe aren, kopi jahe sekoteng dan makanan yang bercinta rasa jahe," ujarnya.
Dengan banyaknya warga yang menanam jahe dan mengolahnya menjadi berbagai macam makanan dan minuman, warga kini menyebut kampungnya dengan Senja (Senang Jahe) Di Kampung Jahe.
Pemkab Banyuwangi mengapreasi kreativitas warga yang menggalakkan urban farming. Ini membuktikan tak hanya wilayah desa yang bisa melakukan pertanian. Tapi wilayah perkotaan yang padat penduduk juga bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam.
"Apalagi jahe ini kan rempah yang memiliki khasiat tinggi, dan sangat diburu masyarakat selama pandemi ini karena khasiatnya," ujar Camat Banyuwangi, Muhammad Lutfi.
Kampung Jahe ini diharapkan bisa menjadi alternatif untuk menggerakkan ekonomi warga setempat. Jahe-jahe yang ditanam bisa diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis.
Pemerintah juga akan memberikan pelatihan membuat olahan dari bahan utama jahe. Seperti pelatihan kuliner jahe, packaging kuliner jahe hingga berbagai kerajinan dari bahan jahe.
"Harapan kami, warga bisa mendapatkan tambahan pendapatan dari menanam jahe yang ada di rumahnya," ujarnya.