KPU Surabaya Targetkan Partisipasi Pemilih 2024 Capai 75 Persen
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya menargetkan tingkat partisipasi pemilih pada gelaran Pemilu 2024, setara dengan target nasional.
Perlu diketahui, target nasional yang telah dicanangkan KPU RI untuk keterlibatan para pemegang hak suara di Pemilu 2024 adalah sebesar 75 persen.
Hal ini dijelaskan oleh Komisioner KPU Surabaya Subairi, saat media gathering yang digelar pada Senin 12 Februari 2024.
"Target itu masuknya nasional. Karena Pemilu cakupannya nasional, beda dengan Pilwali (Pemilihan Walikota), itu kan lokal," ujarnya.
Subairi mengatakan, partisipasi pemilih juga mencakup para pemilih pemula. Karena itu, sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Surabaya terhadap para pemilih pemula yang jumlahnya tergolong tinggi, digencarkan menjelang hari pemungutan suara.
"Sampai hari ini bahkan besok (13 Februari 2024), di seluruh kecamatan, kami pasti sosialisasi. Mulai dari sekolah, lampu lalu lintas, mal atau pusat perbelanjaan, dan pasar. Bahkan kemarin teman-teman juga keliling sampai di warkop (warung kopi)," terangnya.
Dirinya menerangkan, sosialisasi melibatkan seluruh panita pemilihan kecamatan (PPK) dan panitia pemungutan suara (PPS) yang tersebar. Tujuannya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mencapai target partisipasi Pemilu 2024.
KPU Kota Surabaya juga menjalin kerjasama dengan para pelaku UMKM dengan memberikan jajanan gratis atau diskon setelah mencoblos di tempat pemungutan suara.
"Ini dalam rangka untuk menjadi penyemangat dari teman-teman pemilih untuk datang ke TPS," imbuhnya.
Subairi mengatakan, persoalan yang dapat timbul dan berpengaruh terhadap partisipasi pemilih nantinya, ketika hujan lebat turun mengguyur Kota Surabaya.
"Kami belum bisa menjangkau kondisi cuaca. Salah satu cara kita melakukan doa bersama, agar diberikan kelancaran saat hari-H. Jangan sampai terjadi hujan lebat seperti sebelumnya, genangan dimana-mana. seperti di Asemrowo. Itu menjadi beban pikiran kami," jelasnya.
Subairi menambahkan, persoalan ini telah disampaikan ke Pemkot Surabaya saat rapat koordinasi untuk dilakukan langkah mitigasi dan antisipasi.
"Sebenarnya keadaan sekarang ini tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan Pilwali 2020. Waktu itu juga di musim hujan di bulan November," pungkasnya.