KPU Surabaya Pastikan Petugas KPPS Meninggal dapat Santunan
Sekretaris Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, Titus Saptadi mengatakan, pihaknya memastikan akan memberikan santunan kepada petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal dunia.
"Memang benar kami sudah menerima laporan ini. Maka berdasarkan Keputusan KPU Nomor 59 Tahun 2023 untuk pedoman teknis pemberian santunan kematian dan santunan kecelakaan, kami akan memprosesnya. Kami akan lakukan setiap prosedur administrasi dan secara faktual, kami akan menemui secara langsung ahli waris," ujarnya, Sabtu 17 Februari 2024.
Titus juga menuturkan, tak hanya santunan kematian yang akan diberikan KPU, namun biaya pemakaman juga akan diterima oleh para ahli waris.
"Untuk besarannya berdasarkan ketentuan di atas, untuk kematian badan adhoc yang tertimpa musibah sampai dengan meninggal diberi santunan kematian sebesar Rp 36 juta. Kemudian dapat diberikan biaya pemakanan sebesar Rp 10 juta," tuturnya.
Titus juga menerangkan, petugas KPPS yang mengalami musibah kemalangan tersebut, dapat di-cover oleh KPU asalkan dalam periode bekerja sejak mereka dilantik hingga di akhir masa jabatan nantinya.
"Berdasarkan ketentuan, kita bisa mengcover sejak tanggal pelantikan sampai masa kerja berakhir. Jadi kita harus teliti, mereka sudah dilantik tanggal 25 Januari 2024 dan batas terakhir bekerja di tanggal 25 Februari 2024 yang dapat menerima santunannya," terangnya.
Namun proses pemberian santunan tersebut tidak serta-merta dapat diterima secara langsung oleh para ahli waris. Terdapat beberapa prosedur yang harus dikerjakan oleh KPU.
"Setelah kami identifikasi semuanya secara administrasi, akan kami minta untuk dipenuhi (santunan para petugas KPPS). Kami akan laporkan ke KPU Provinsi Jawa Timur untuk diteruskan kepada KPU RI. Setelah ada perintah, kami akan menindaklanjuti," jelas Titus.
Berdasarkan laporan yang masuk, KPU Kota Surabaya membenarkan terdapat dua anggota KPPS yang meninggal dunia, yakni almarhumah Imnesti Aufa Emnistya asal Plemahan dan almarhum Joko Budiono asal Krukah Utara, Wonokromo.
Advertisement