KPU Luncurkan Maskot, Mars, dan Jingle untuk Pilwali Surabaya
Pilwali Surabaya 2020 akan segera digelar. Rencananya pada kuartal ketiga tahun 2020. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, secara resmi meluncurkan maskot, mars, dan jingle untuk kontestasi tersebut.
Maskot tersebut bernama SiRoy dan SiBoy, yang melambangkan dua ikon Kota Surabaya, Ikan Sura dan Buaya.
Peluncuran maskot, mMars, dan Jingle tersebut digelar pada Kamis, 16 Januari 2020 di Lantai 3 Graha Swara Gedung KPU Kota Surabaya.
Menurut Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM KPU Kota Surabaya Subairi mengatakan, maskot, mars, dan jigle yang diluncurkan KPU adalah adalah hasil seleksi yang sudah dilombakan oleh KPU dan dinilai oleh juri dari tim independen.
“Proses tiga hal tersebut berasal dari produk internal KPU sendiri. Diawali dengan diskusi bersama teman-teman dari berbagai elemen. Termasuk pula seniman, pemusik dan lainnya," kata Subairi.
Dari hasil diskusi tersebut, akhirnya KPU membuka pendaftaran lomba yang dimulai pada 19-29 Desember 2019 untuk menjaring peserta dari seluruh Jawa Timur. Kemudian pada 30 Desember 2019, hasil dari para peserta dijuri oleh juri independen
“Akhirnya juara 1, 2, dan 3, kami umumkan tanggal 31 Desembernya. Nah, yang juara itu kita pilih untuk digunakan dalam Pilwali Surabaya tahun ini,” kata Sebairi.
Menurut Subairi, setidaknya ada 34 orang yang mengikuti lomba tersebut, yang berasal dari seluruh daerah di Jawa Timur. Baik materi maskot, mars, dan jingle.
"Sesuai data kami, ada 34 orang pengirim Maskot, ada 28 pingirim jingle, dan 19 yang mengikuti lomba mars,” katanya.
Akhirnya, KPU memiliki maskot milik Siska Wahyu Prasetyanto dari Nganjuk sebagai juara 1 lomba maskot. Maskot itu adalah logo bergambar Siro (SiRoy) atau ikan Sura, dan SiBo (SiBoy) atau Buaya.
Untuk mars pilwali dimenangkan oleh Dian Wahyu Hudioro yang berasal dari Kota Surabaya, dengan syair nyanyian 'Suroboyo Nyoblos', 'Pemilihan Bermartabat, Surabaya Hebat' dengan durasi tiga menit.
Untuk jingle, dimenangkan oleh Fajar Setya Kurniaji dari Kabupaten Sampang, dengan durasi sekitar 30 menit.
“untuk memilih pemenangnya, kami sudah diskusi dengan banyak pihak. Kami menyepakati materi yang mampu menampilkan kreativita sesuai dengan ketentuan yang diberi oleh KPU. Misalnya, mulai dari durasi, serta pesan-pesan yang harus tersampaikan untuk menggunakan hak pilih, tidak menggunakan politik uang, dan memenuhi ketentuan 'Suroboyo Nyoblos," katanya.
Subairi mengatakan, ketiga materi yang sudah dipilih itu akan langsung disosialisasikan dan dikenalkan kepada masyarakat Kota Surabaya, di setiap acara yang berkaitan dengan kontestasi tersebut.
“Kami akan putar dan gunakan materi tersebut agar masyarakat mengetahui. Sehingga bisa tertarik dengan acara Pilkada Surabaya,” katanya.
Advertisement