KPU Kota Kediri masih Temukan Pemilih Tak Memenuhi Syarat Pemilu
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Kediri melaksanakan Rapat Pleno Terbuka, Jumat 12 Mei 2022, malam. Rapat yang digelar di salah satu hotel di jalan Jaksa Agung Suprapto, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini, membahas tentang rekapitulasi dan penetapan daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) Pemilu 2024.
Rapat Pleno Terbuka dihadiri sejumlah perwakilan partai kontestan Pemilu 2024. Dalam penjelasanya, Ketua KPU Kota Kediri, Pusporini Endah Palupi mengatakan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari DPS yang sebelumnya sudah ditetapkan pada bulan April 2023 lalu.
"Dilanjutkan dengan tanggapan dan masukan masyarakat. Berlanjut pada 6-7 Mei 2023, kita juga melakukan rekap. Lalu di tingkat Kecamatan juga melakukan rekap pada 9-10 Mei 2023. Dilanjut rekap ditingkat KPU sekarang ini," tuturnya.
Rekapitulasi yang sudah dilakukan termasuk TPS (Tempat Pemungutan Suara) dengan lokasi khusus. Menurutnya, keberadaan TPS reguler di Kota Kediri berjumlah 800 TPS. Sementara TPS lokasi khusus ada 48. Sedangkan jumlah pemilih reguler tercatat 219.048 orang.
"Ditambah dengan pemilih dengan TPS di lokasi khusus total mencapai 232 ribu, 539 pemilih. Perubahan ini dimulai sejak April 2023. Karena ada tanggapan serta prihal yang dinyatakan tidak memenuhi syarat," beber Pusporini Endah Palupi.
"Permasalahan yang banyak adalah TMS (tidak memenuhi syarat, sampai saat ini pun sebenarnya masih ada di data kita, terutama pemilih yang meninggal dunia," sambungnya.
Pusporini Endah Palupi menambahkan, untuk mencoret data di Sidali harus ada dokumen yang menyertai. Kalau misalnya tidak ada surat kematian dari keluarga atau pun Dispendukcapil yang bisa ditunjukan ke PPS, maka itu tidak bisa kita hapus, " ungkapnya.
Untuk dapat menganulir jumlah pemilih yang dinyatakan tidak memenuhi syrat karena meninggal dunia. KPU Kota Kediri masih terus intensif menjalin komunikasi dengan pihak Bawaslu.
"Bawaslu ke bawah kan punya PKD (Panwaslu Kelurahan/Desa) berkoordinasi dengan modin, akhirnya menyampaikan kepada kita. Sebenarnya data kita masih belum bersih benar," urainya.
Advertisement