KPU Banyuwangi Sosialisasi Pilkada Pada Kalangan Difabel
KPU Banyuwangi melakukan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kepada penyandang disabilitas. Dalam kegiatan ini juga dilakukan simulasi pencoblosan surat suara. Tujuannya, agar mereka benar-benar memahami proses yang dilakukan dalam pemungutan suara
"Ini sosialisasi terkait dengan pemiliha bupati dan wakil bupati. Kami mengajak kawan-kawan difabel. Kawan-kawan disabilitas," kata Komisioner KPU Banyuwangi Divisi SDM, Parmas dan Sosdiklih, Dian Purnawan, Kamis, 6 Februari 2020.
Sosialisasi untuk penyandang disabilitas ini digelar di sebuah kafe di belakang Taman Makam Pahlawan Banyuwangi. Puluhan kaum difabel mengikuti kegiatan ini secara antusias.
Dian Purnawan dengan gamblang menjelaskan tata cara pemungutan suara dari awal hingga akhir. Dari sosialisasi ini, KPU mendapatkan masukan terkait kesulitan yang dialami penyandang disabilitas dalam menyalurkan hak suaranya pada Pilgub dan Pemilu 2019 lalu.
Keluhan mereka antara lain tidak tersedianya template (alat bantu coblos bagi penyandang disabilitas) di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS).
"Akses jalan bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda itu kesulitan. Ada dari penyandang tuna rungu datang ke TPS diumumkan petugas KPPS tetapi tidak kedengaran," jelas Dian Purnawan.
Kelemahan itu yang harus menjadi bahan evaluasi bagi KPU dalam penyelenggaraan pemilihan bupati kali ini. Untuk itu, Dian Purnawan memastikan setiap TPS ada templatenya.
Di seluruh TPS yang berjumlah 2.860 sudah ada template. Akses jalan menuju bilik suara, masuk ke TPS sampai keluarnya juga dipastikan bisa diakses dengan mudah.
"Kita instruksikan pada penyelenggara hingga tingkat TPS agar memastikan akses jalan untuk disabilitas," tegas Dian Purnawan.
Penyandang disabilitas menyambut baik sosialisasi yang dilakukan KPU Banyuwangi. Kegiatan ini akan mendorong peningkatan partisipasi kalangan disabilitas dalam Pilkada.
"Ini akan meningkatkan partisipasi kaum difabel untuk bisa andil dan partisipasi dalam pemilihan bupati baru," ujar Umar Asmoro, 56 tahun.
Advertisement