KPI Pusat Sikapi Dugaan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerjanya
Beredarnya informasi adanya dugaan pelecehan seksual dan perundungan di lingkungan kerja KPI Pusat, membuat KPI Pusat mengambil sikap melalui rilisnya yang diterima ngopibareng.id, Rabu, 1 September 2021.
"Menyikapi beredar informasi di tengah masyarakat terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan perundungan (bullying) yang terjadi di lingkungan kerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat. Maka, kami menyampaikan hal-hal sebagai berikut," tulis pernyataan KPI Pusat.
Pada poin pertama KPI Pusat menyatakan turut prihatin dan tidak mentoleransi segala bentuk pelecehan seksual, perundungan atau bullying terhadap siapapun dan dalam bentuk apapun.
Poin kedua, KPI Pusat melakukan langkah-langkah investigasi internal, dengan meminta penjelasan kepada kedua belah pihak. Poin berikutnya, KPI Pusat mendukung aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.
Poin keempat KPI Pusat akan memberikan perlindungan, pendampingan hukum dan pemulihan secara psikologi terhadap korban.
Poin terakhir, KPI Pusat akan menindak tegas pelaku apabila terbukti melakukan tindak kekerasan seksual dan perundungan (bullying) terhadap korban, sesuai hukum yang berlaku.
Diinformasikan, seorang pegawai KPI Pusat berinisial MS, mengaku selama bertahun-tahun mengalami perundungan serta pelecehan seksual yang dilakukan oleh teman kerjanya di KPI Pusat.
Atas perbuatan para pelaku membuat korban depresi, menurut MS dari hasil diskusi yang dilakukannya dengan pengacara dan LSM membuat dirinya berani bersuara atas perbuatan para pelaku. MS pun dalam rilisnya mengadu kepada Presiden Joko Widodo.
"Tolong Pak Jokowi, saya tak kuat dirundung dan dilecehkan di KPI, Saya Trauma alat kelamin dicoret spidol oleh mereka. Yang Terhormat Presiden Joko Widodo, saya seorang Pria, berinisial MS, hanya ingin mencari nafkah di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat), saya hanya ingin bekerja dengan benar, menunaikan tugas dari pimpinan, lalu menerima gaji sebagai hak saya, dan membeli susu bagi anak semata wayang saya," kata MS.
Advertisement