KPC, Perusahaan Indonesia Kuasai Pasar Filipina
Presiden Joko Widodo mengunjungi salah satu produsen produk kopi di Filipina, yaitu Kopiko Philippines Corporation (KPC) yang merupakan bagian dari PT Mayora Indah Tbk.
Dalam keterangannya usai peninjauan, Presiden mengatakan, bahwa KPC merupakan salah satu bentuk investasi dunia usaha Indonesia yang mampu menguasai pasar di Filipina.
“Tadi kita melihat investasi dunia usaha kita, perusahaan Indonesia di Filipina, yaitu Mayora yang ternyata menguasai pasar hampir 50 persen di Filipina,” ujar Presiden di Carmona, Filipina, pada Kamis, 11 Januari 2024.
Menurut Presiden, jumlah produk kopi yang dihasilkan oleh KPC sangat besar. Oleh karena itu, Presiden berharap industri tersebut dapat memberikan dampak positif bagi para petani Indonesia untuk turut berkontribusi dalam menyediakan bahan baku produksi.
“Jadi produk-produk kopi saset yang jumlahnya saya kira sangat besar sekali dan itu akan memberikan kontribusi pada kebutuhan bahan baku kopi, singkong, dan lain-lainnya. Ini akan sangat bagus untuk para petani,” lanjutnya.
Selain industri pengolahan makanan dan minuman, dalam kunjungannya ke FIlipina, Presiden Jokowi juga mengunjungi industri pengolahan rumput laut di W Hydrocolloids Inc. Usai peninjauan, Presiden memandang bahwa Indonesia juga memiliki peluang besar untuk mengembangkan industri pengolahan rumput laut.
Kepala Negara meyakini bahwa Indonesia memiliki potensi tinggi yang didukung dengan wilayah pesisir yang besar. “Saya kira juga ini sebuah peluang bagi petani-petani rumput laut kita yang bisa kita kembangkan tidak hanya di satu, dua, tiga lokasi, tapi di seluruh Tanah Air karena kita memiliki pesisir yang sangat panjang,” katanya.
Lebih lanjut, Presiden berharap pengolahan rumput laut di Indonesia terus meningkat, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi para petani.
“Ya perlu dipersiapkan petani-petani kita agar kita memiliki kapasitas yang lebih besar. Sehingga sebagian diproduksi di Indonesia, sebagian lagi bisa diekspor ke Filipina atau ke negara lain, hingga ada nilai tambah bagi petani kita,” tandasnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat dari Pemerintah Filipina.
"Filipina merupakan negara pertama yang saya kunjungi tahun ini bertepatan sekaligus merayakan 75 tahun hubungan diplomatik dan perkuat kerja sama kedua negara," ujar Presiden Jokowi.
Dalam pertemuan kali ini, kedua negara juga melakukan pertukaran nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dalam bidang energi. Presiden Jokowi menyambut baik hal tersebut.
“Saya sambut baik penandatanganan MoU kerja sama bidang energi, dan terima kasih atas dukungan Filipina untuk Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun lalu,” ucap Presiden Jokowi.