KPAI Soal Pak Ribut: Sudah Benar, Bukan soal Seksual tapi Agama
Pak Ribut, Santoso seorang guru honorer di salah satu SD Negeri di Kabupaten Lumajang menjadi populer setelah video percakapannya dengan siswanya viral di media sosial. Bahkan video itu, sampai tanggal 25 Maret 2022 sudah dilihat lebih dari 12,8 juta kali.
Video itu berisi percakapan antara Pak Ribut dengan siswanya yang terlihat sangat cair. Para peserta didik tampak sangat nyaman belajar dengan Pak Ribut. Sebenarnya, tidak mudah menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan seperti di tampilan Pak Ribut pada banyak videonya yang lain.
“Sebagai mantan guru dan kepala sekolah, saya sangat mengapresiasi Pak Guru Ribut yang memiliki pendekatan pembelajaran yang bagus, dekat dengan anak-anak dan sabar melayani pertanyaan anak-anak didiknya," kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, kepada Ngopibareng.id Sabtu 26 Maret 2022.
Retno menambahkan, ”Seorang pendidik yang jauh dari kota besar, namun memiliki kreativitas membuat video di YouTube, aktif di media sosial, dan tetap mengajar dengan semangat tinggi adalah sesuatu yang langka," lanjutnya.
Menurutnya, Pak Ribut mempraktikkan merdeka belajar ala Menteri Nadiem Makarim. Sehingga, dengan pendekatan tersebut, para siswanya tampak nyaman dan bisa bicara bebas. "Pak Ribut juga terlihat sangat sabar menanggapi ceplas-ceplos siswanya. Bagi saya, Pak Ribut sosok guru yang patut diacungi jempol” imbuhnya.
Respon Kadindik Lumajang
Pak Ribut sempat dilaporkan masyarakat ke Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang juga sempat memanggil Pak Ribut untuk dimintai keterangan atas videonya yang viral tentang kaum Sodom.
Setelah pertemuan tersebut, Kadindik Lumajang menyatakan bahwa Pak Ribut sudah benar mengajarnya, karena Pak Ribut membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom.
"Pak Ribut dalam video yang viral tersebut memang bertanya apa itu kaum Sodom? Lalu dijawab anak-anak. Ketika (video itu) dipotong-potong, itu yang akhirnya jadi masalah" katanya.
Materi tentang kaum Sodom itu merupakan bagian dari materi dalam mata pelajaran Agama Islam yang diujikan dalam ujian atau Penilaian Tengah Semester (PTS). Pak Ribut menurut Kadindik sudah menyampaikan apa adanya dengan bahasa yang dimengerti oleh anak-anak.
“Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang Agus Salim mengaku sudah melihat utuh video TikTok asli yang diunggah oleh Ribut. Menurutnya dalam hal metode pengajaran di video itu, apa yang disampaikan Ribut sudah benar. Jadi Pak Ribut bukan sedang melakukan pendidikan seks,” lanjut Retno.
Bahkan Kadindik Lumajang menyatakan bahwa Pak Ribut itu sudah benar mengajarnya, membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom.
Kadindik Agus memang sempat memanggil Ribut Santoso ke kantornya. Tapi dia tidak memberikan sanksi apa pun. Dia hanya mengklarifikasi video yang viral itu dan memberikan saran kepada Ribut agar lebih berhati-hati lagi mengunggah konten-konten di medsos, apalagi yang sensitif dan berpotensi menyinggung masyarakat.
“Saya mengapresiasi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang yang sudah melakukan penanganan kasus guru Ribut sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, yaitu UU No 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Dalam UU Guru-Dosen, memang guru yang diduga melakukan pelanggaran harus diberi kesempatan melakukan pembelaan diri sebelum dinyatakan bersalah atau tidak”, ungkap Retno.
Retno menambahkan, Kadindik Lumajang, Agus Salim patut dicontoh, karena selain paham aturan, juga melakukan penelaahan dan mengumpulkan data dahulu sebelum memanggil guru Ribut, sehingga dia paham masalahnya.
"Kadindik juga tampaknya paham eranya sudah berubah. Media sosial dan YouTube menjadi bagian yang sulit dipisahkan dalam proses pembelajaran di masa digital saat ini,” ujar Retno.