KPAI Beri Saran Cegah Munculnya Klaster Corona di Sekolah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim memberikan lampu hijau dengan mengizinkan sekolah tatap muka dimulai pada Januari 2021. Pembukaan sekolah diserahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) berkoordinasi dengan kepala sekolah dan orang tua siswa, tak lagi berdasarkan zonasi.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyambut baik keputusan tersebut. Sebab selama ini sekolah online atau pembelajaran jarak jauh yang telah berlangsung sekitar 8 bulan membuat siswa mengalami tekanan psikologis.
Meski begitu, KPAI menyatakan pembukaan sekolah tatap muka jangan dilakukan secara serampangan dan meminta agar Pemda benar-benar mengecek kesiapan sekolah mulai dari protokol kesehatan, metode belajar, hingga guru. Jangan sampai pembukaan sekolah dipaksakan yang berpotensi menimbulkan penularan corona.
"Pemda harus siapkan sekolah, mumpung masih ada waktu (sampai Januari 2021). Kalau sekolah belum siap, ya, jangan dipaksakan," ujar Wakil Ketua KPAI, Rita Pranawati, Sabtu 21 November 2020.
Metode belajar yang dipakai ketika sekolah tatap muka mulai dibuka harus bisa menyesuaikan. Rita meminta sekolah tidak menerapkan pembelajaran seperti keadaan normal. "Kurikulum, ya, tentu bukan murni seperti pembelajaran sebelumnya, tetap harus ada penyederhanaan," katanya.
Dengan kapasitas kelas yang dibatasi, lanjut Rita, sekolah bisa menerapkan sistem shift bagi siswa yang masuk sekolah atau blended learning (sebagian siswa tatap muka dan sebagian daring). Yang terpenting adalah untuk memperhatikan kondisi guru dan siswa harus mendapat pembelajaran yang sama. "Artinya yang tidak hadir di sekolah harus mendapatkan hak yang sama," tuturnya.
Rita juga mengusulkan apabila vaksin corona sudah tersedia saat sekolah dibuka, guru dan siswa bisa mendapatkan prioritas. "Kalau vaksin sudah ditemukan untuk guru dan siswa ya bisa dipercepat," tutupnya.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo telah meminta agar Pemda melakukan simulasi dengan baik sebelum benar-benar membuka sekolah tatap muka.
"Kita punya waktu satu bulan lebih dan diharapkan penataran ini bisa jadi simulasi. Sehingga sekolah tatap muka bisa kita mulai bersama," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Jumat kemarin.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun
Advertisement