Kover Mesin Moge Karya Pria Asal Mojokerto Tembus Mancanegara
Kover mesin sepeda motor gede (moge) berukir karya David Mardiono 38 tahun, digandrungi para pecinta motor custom dari mancanegara. Omzet penjualannya rata-rata Rp15 juta per bulan.
David merupakan satu dari sekian banyak perajin patung batu di Dusun Jatisumber, Desa Watesumpak, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Kampung ini terkenal sebagai sentra kerajinan patung batu.
Keahlian memahat diperoleh David selama bekerja sebagai pematung di kampungnya. Sejak 2020, suami Tesa Anjasmara (30) banting setir untuk fokus ke bisnis ukiran logam (metal engraving).
Sejak saat itu, David banyak mengerjakan pesanan onderdil moge berukir. Mulai dari tangki, spakbor, footstep, handle rem dan kopling, primary cover atau kover mesin, derby cover atau kover boks oli, timing cover atau tutup pengapian, cover head mesin, serta kover karburator.
“Proses awal membuat sketsa bentuk ukirannya dulu, lalu saya tawarkan ke pemesan. Jika deal, baru saya kerjakan,” katanya, Kamis 16 Maret 2023.
Bapak dua anak ini layak disebut sebagai seniman bertaraf internasional. Sebab karyanya banyak dipesan para pecinta motor custom dari Amerika Serikat, Jepang, Australia, Kanada, Inggris, Perancis dan Belanda. Pesanan dalam negeri biasa datang dari Jakarta, Bandung, Kalimantan dan Sumatera.
Menurut David, pemesan luar negeri biasa meminta onderdil moge dengan ukiran baphomet, Iron Wolf, motif Romawi dan Yunani, logo grup band Motorhead, Ganesa, motif suku maori, logo club motor, Jatayu, Samurai Jepang, Kingkong, motif Aztec, tengkorak, serta motif Suku Indian.
“Kalau dalam negeri biasanya motif ukiran Dayak Kalimantan, ukiran Jawa dan Minangkabau,” ungkapnya.
Setelah sketsa ukiran disetujui pemesan, David menggambarnya pada permukaan onderdil. Semua onderdil moge yang ia ukir adalah imitasi berbahan aluminium. Bentuk dan ukurannya sama persis dengan spare part asli. Ia sering kali mengerjakan onderdil untuk moge Harley Davidson dan Yamaha XS 650.
Imitasi onderdil dibeli David dari temannya, pengusaha cor aluminium di Kelurahan Pulorejo, Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Ia lebih dulu mengecatnya dengan warna putih supaya mudah digambari sketsa ukiran. Selanjutnya, permukaan onderdil ia pahat dengan sangat detail.
Proses mengukir benar-benar ia lakukan secara manual. David hanya bersenjata palu kecil serta 7 pahat baja beraneka bentuk dan ukuran. Tak ayal karyanya sangat indah dan timbul layaknya ukiran pada batu atau kayu.
Agar kian estetis, David memoles setiap karyanya sampai benar-benar mengilap. Proses finishing ini ia serahkan kepada temannya di Desa Brangkal, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.
“Untuk membuat derby cover satu minggu, tangki dan spakbor butuh dua bulan lebih. Yang bikin lama proses mengukirnya karena harus detail,” ujarnya.
Tangki moge berukir ia banderol Rp 10 juta, spakbor berukir Rp 6 juta, derby cover Rp 2,5 juta, footstep Rp 800 ribu, timing cover Rp 800 ribu, sedangkan kover karburator Rp 1,5 juta.
Selama ini, David hanya memasarkan produknya melalui Instagram @davidstone1935. Meski begitu, pesanan dari dalam maupun luar negeri terus mengalir kepadanya. Bahkan, pandemi COVID-19 tak berdampak sama sekali.
Menariknya lagi, para pecinta moge custom dari belahan dunia lain tetap setia menggandrungi karya David meskipun ongkos kirimya jauh lebih mahal. Misalnya ia pernah mengirim produk seharga 69 dolar AS ke Rue De Neauphle, Perancis. Biaya pengirimannya mencapai 104 dolar AS.
“Omzet rata-rata Rp15 juta per bulan. Keuntungan 50 persen setelah dipotong bahan, ongkos kirim dan tenaga produksi. Karena biaya pengiriman mahal,” pungkasnya.