Kotak Amal Masjid di Kanada Dibobol, Walikota: Pesan Kebencian?
Lain lubuk lain ikannya, lain ladang lain belalang. Pepatah ini nampaknya sesuai jika diterapkan pada kasus pencurian kotak amal di Indonesia dan di luar negeri. Jika di Indonesia, pencurian kotak amal umumnya dilakukan dengan motif ekonomi, di Kanada, kasus pembobolan kotak amal di masjid dikaitkan dengan ekspresi kebencian pada kelompok keagamaan yang berbeda.
Seperti yang terjadi di sebuah masjid di Toronto, Kanada. Masjid dan Islamic Centre Baitul Jannah dirampok pada Minggu pagi, 22 Agustus waktu setempat.
Walikota Toronto John Troy menyampaikan rasa marah atas penjarahan yang menyasar masjid tersebut. Ia menduga, selain mencuri, pelaku juga hendak menyampaikan pesan. "Terlihat ada pesan yang hendak disampaikan, tentu bukan pesan solidaritas atau toleransi antar pemeluk keagamaan berbeda," katanya, dikutip dari toronto.citynews.
Sebab selain merampok, masjid juga menjadi sasaran vandalisme. Polisi setempat menyebut jika masjid kehilangan kotak amal dan sistem rekaman video digital. Penyelidik menyebut tak ada motivasi kebencian dibalik perampokan tersebut. Meski unit penyidik tindakan kebencian menemukan banyak hal yang harus diwaspadai.
Polisi juga menyebut jika masjid itu juga menjadi sasaran pencurian pada Maret, April, dan Juni 2019. Belum diketahui kaitan antara kasus saat ini dan sebelumnya. (Tor)